teoritentang perbedaan masing-masing antara karakter, akhlak, moral dan etika. Berturut-turut kemudian didiskusikan juga konsep pendekatan rasional dan aplikasi dalam pendidikan karakter, akhlak, moral dan etika yang merupakan empat terminologi yang sejak dulu menjadi pembahasan dan kajian oleh para ahli, terutama di dunia filsafat dan
Pengertian Moral Moral Adalah pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan kelakukan. Moralisasi yaitu uraian “pandangan dan ajaran” tentang perbuatan serta kelakukan yang baik. Demoralisasi yaitu kerusakan moral. Istilah moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup. Gunarsa, 1986 Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Shaffer, 1979 Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur prilaku individu dalam hubunganya dengan masyarakat. Moral merupakan tindakan manusia yang bercorak khusus yang didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik dan buruk. Morallah yang membedakan manusia denga makhluk tuhan yang lainya dan menempatkan pada posisi yang baik diatas makhluk lain. Moral merupakan realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil perkembangan pribadi semata, akan tetapi adalah merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang. Moral tidaklah bisa sipisahkan dari kehidupan beragama. Di dalam agama Islam perkataan moral identik dengan mana kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari “khulqun” yang menurut bahasa berarti budi pekerti. Moral merupakan norma yang sifatnya kesadaran atau keinsyafan terhadap suatu kewajiban melakukan sesuatu atau suatu keharusan untuk meninggalkan perbuatan – perbuatan tertentu yang dinilai masyarakat melanggar norma – norma. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa suatu kewajiban dan norma moral sekaligus menyangkut keharusan untuk bersikap bersopan santun. Baik sikap sopan santun maupun penilaian baik – buruk terhadap sesuatu, keduanya sama – sama bisa membuat manusia beruntung dan bisa juga merugikan. Disini terdapat kesadaran akan sesuatu perbuatan dengan memadukan kekuatan nilai intelektualitas dengan nilai – nilai moral. Nilai – nilai intelektualitas merupakan sumber pertimbangan terhadap sesuatu yang benar dan yang salah, sedangkan nilai – nilai moral merupakan sumber pertimbangan suasana hati tentang kebaikan dan keburukan. Jika seseorang dapat membedakan dan mampu memilih kesetangkupan antara yang baik dan yang benar dengan yang buruk dan ditemukan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 11 Pengertian Moral Menurut Para Ahli Lengkap Pengertian Etika Etika Adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan ataupun pola-pola dari tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia. Karena adanya etika pergaulan dalam masyarakat/bermasyarakat akan terlihat baik dan buruknya. Etika itu bersifat relatif yaitu dapat berubah-ubah sesuai dengan kemajuan zaman. Etika juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kabaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak serta didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan. Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis asal usul kata, etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan 2000. Biasanya bila kita mengalami kesulitan untuk memahami arti sebuah kata maka kita akan mencari arti kata tersebut dalam kamus. Tetapi ternyata tidak semua kamus mencantumkan arti dari sebuah kata secara lengkap. Hal tersebut dapat kita lihat dari perbandingan yang dilakukan oleh K. Bertens terhadap arti kata etika’ yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama dengan Kamus Bahasa Indonesia yang baru. Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip dari Bertens,2000, etika mempunyai arti sebagai “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak moral”. Sedangkan kata etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000, mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak; kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Dari perbadingan kedua kamus tersebut terlihat bahwa dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama hanya terdapat satu arti saja yaitu etika sebagai ilmu. Sedangkan Kamus Bahasa Indonesia yang baru memuat beberapa arti. Kalau kita misalnya sedang membaca sebuah kalimat di berita surat kabar “Dalam dunia bisnis etika merosot terus” maka kata etika’ di sini bila dikaitkan dengan arti yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama tersebut tidak cocok karena maksud dari kata etika’ dalam kalimat tersebut bukan etika sebagai ilmu melainkan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat’. Jadi arti kata etika’ dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama tidak lengkap. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Musyawarah Macam dan Jenis Etika Karena sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam-macam jenis dan juga ragamnya diantaranya yaitu Etika Deskriptif Memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari nilai-nilai baik dan juga buruk serta hal-hal yang mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat. Etika Normative Membahas dan mengkaji ukuran baik, buruknya tindakan manusia yang biasanya dikelompokkan menjadi sebagai berikut Etika Umum Membahas berbagai macam berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil berbagai macam kebijakan berdasarkan teori-teori dan juga prinsip-prinsip moral. Etika Khusus – Etika sosial ialah yang menekankan tanggung jawab sosial dan hubungan antar sesama manusia dalam aktivitas yang dilakukannya. – Etika individu ialah lebih menekankan kepada kewajiban manusia sebagai pribadi. – Etika terapan ialah etika-etika yang diterapkan pada sebuah profesi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 5 Pengertian Teori Pertukaran Sosial Menurut Para Ahli Persamaan Etika dan Moral Ada beberapa persamaan antara etika dan moral, yaitu sebagai berikut Etika dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat dan perangai yang baik Etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas etika, moral dan susila seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya Etika dan moral seseorang atau sekelompok orang bukan merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, statis dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan potensi positip tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat yang secara terus menerus, berkesinambungan, dengan tingkat konsistensi yang tinggi. Persamaan ke tiga point tersebut di atas terletak pada fungsi dan peran, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan manusia untuk ditetapkan baik atau buruk. Secara ringkas persamaan tersebut di atas terdapat dalam 3 tiga hal, yaitu Objek perbuatan manusia Ukuran baik dan buruk Tujuan membentuk kepribadian manusia Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pancasila Sebagai Etika Politik Perbedaan Moral Dan Etika Dengan demikian moral dan etika memiliki perbedaan, tolak ukur yang dipakai dengan moral untuk mengukur tingkah laku manusia yaitu adat istiadat, kebiasaan dll. Yang berlaku di masyarakat. Etika dan moral sama artinya tetapi pemakaiannya dalam sehari-hari terdapat sedikit perbedaan. Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang di nilai. Sedangkan etika digunakan untuk sistem nilai yang ada. Meskipun secara etimologi arti kata etika dan moral mempunyai pengertian yang sama, tetapi tidak persis dengan moralitas. Etika adalah penelaah terhadap aktivitas kehidupan manusia sehari-hari, sedangkan moralitas merupakan subjek yang menjadi penilai benar atau tidak. Beberapa perbedaan etika dan moral adalah moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang benar. moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral. moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan etika berjalan dalam “rel”kehidupan. moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan. moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan menuju arah. moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan. moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan. moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman. moral tidak bisa dimanipulasi sedangkan etika bisa dimanipulasi moral itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi pada situasi dan kondisui, motif, tujuan, kepentingan, dan sebagainya. moral sumber acuannya adalah norma dan adat istiadat, sedangkan etika bersumber pada akal manusia moral memandang tingkah laku manusia secara lokal atau khusus, sedangkan etika berpandangan pada tingkah laku manusia secara umum Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Makalahetika, moral, dan susila serta hubungannya dengan Akhlak pdf. pengertian etika, moral, dan susila. Persamaan dan perbedaan etika, moral dan akhlak. Defenisi karakter. Karakteristik etika Islam. Hubungan etika, moral dan kesusilaan dengan akhlak. Makalah etika moral susila dengan akhlak. Makalah ilmu akhlak. Makalah akhlak etika dan moral. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pengertian , Dasar Akhlak Tasawuf, Persamaan, Perbedaannya Dengan Etika Dan Akhlak, Etika dan AkhlakKata akhlah berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlaq. Menurut bahasa akhlak adalah perangai, tabiat, dan agama. Dinamakan khuluq karena etika bagaikan khalqah karakter pada dirinya. Dengan demikian khuluq adalah etika yang menjadi pilihan dan diusahakan seseorang. Adapun etika yang sudah menjadi tabiat bawaannya dinamakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi perkerti, watak, dan dengan pengertian khuluq yang berarti agama, Al-Fairuzzabadi berkata, “ketahuilah, agama pada dasarnya adalah akhlak. Barang siapa memiliki akhlak mulia, kualitas agamanya pun mulia. Agama diletakkan di atas landasan akhlak utama, yaitu kesabaran, memelihara diri, keberanian, dan keadilan.”Secara sempit, pengertian akhlak dapat diartikan dengan kaidah untuk menempuh jalan yang yang sesuai untuk menuju akhlak akal tantang kebaikan dan akhlak menurut istilah, Menurut imam Al-Ghozali “akhlak adalah daya kekuatan sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan yag spontan tanpa memerlukan pertimbangan akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan Etika Etika berasal dari bahasa yunani “ethos” yang berarti kebiasaan perbiatan.netika adalah teori tentang perbuatan manusia dilihat dari baik dan buruknya. Etika memurut filsafat adalah ilmu yang menyelidiki perbuatan baik dan perbuataan buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh dapat diketahui oleh akal pikiran. MoralMoral berasal dari bahasa latin mores. Kata Jama’ dari mos yang berarti adat kebiasaan. Menurut istilah moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia. Yang baik dan wajar, sesuai dengan ukuran tindakan yang oleh umum diterima, meliputi kesatuan social atau lingkungan tertentu. B, Pengertian Tasawuf Secara lughawiSecara lughawi pengertian tasawuf dapat dilihat menjadi beberapa macam pengertian, seperti di bawah tasawuf berasal dari kata ahlu suffah ا هل ا لصفة yang berarti sekelompk orang pada masa Rasulullah SAW, yang hidupnya berdiam di serambi-serambi masjid, mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Kedua tasawuf berasal dari kata shafa صفا ء berarti “bersih” atau “suci” maksudnya adalah orang-orang yang menyucikan dirinya di hadapan tasawuf berasal dari kata shaf صفartinya orang-orang yang ketika shalat selalu berada di saf paling istilah tasawuf dinisbahkan kepada orang-orang dari bani tasawuf berasal dari kata saufi سو فئ yang berarti tasawuf berasal dari kata shaufanah yaitu sebangsa buah-buahan kecil yang berbulu dan banyak yang tumbuh di padang pasir di tanah tasawuf berasal dari kata shuf صو ف yang berarti bulu domba atau tasawuf secara istilahPengertian tasawuf secara istilah adalah ilmu yang mengajarkan kepada manusia untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada bingkai global, urgensi tasawuf yang disajikan bagi kalangan intelektual muda, seperti para mahasiswa, adalah upaya positif untuk sadar dan mengenal pada eksistensi dirinya, sehingga ia akan sampai pada eksistensi Tuhannya. Konsep pendidikan tasawuf yang terkenal adalah “ barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya”. Menurut Muhammad Ali Al-Qossab, tasawuf adalah akhlak yang mulia, yang timbul pada masa yang mulia dari seorang yang mulia ditengah-tengah kaum yang Al-Junaid ai-Baghdadi mendefinisikan tasawuf sebagai berikut “hendaknya kita berhubungan dengan al-Haqq tanpa perantara wasilah” dan dikitab lain dia juga mendefinisikan tasawuf adalah “hendaknya hidup dan matimu diserahkan kepada al-Haqq”.Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan ma’rifat menuju keabadian, saling mengingatkan antar manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah SWT dan mengikuti syari’at Rosulullah SAW dalam mendekatkan diri dan mencapai Tasawuf Dalam Al-Qur’an dan Hadis Kajian tentang tasawuf semakin banyak diminti orang. Sebagai bukti, misalnya, semakin banyaknya buku yang membahas tasawuf yang banyak kita temui telah mengisi berbagai perpustakan terutama di Negara-negara yang berpenduduk muslim, juga Negara-negara barat sekalipun yang mayoritas masyarakatnya adalah ketertarikan mereka tidak dapat diklaim sebagai sebuah penerimaan bulat-bulat terhadap tasawuf. Ketertarikan mereka terhadap tasawuf dapat dilihat pada dua kecenderungan, yaitu pertama karena kecenderungan terhadap kebutuhan fitrah atau naluriah;Kedua, karena kecenderungan pada persoalan akademis. Kecenderungan pertaman mengisyaratkan bahwa manusia membutuhkan sentuhan-sentuhan spiritual atau rohani. Kecenderungan kedua mengisyaratkan bahwa kajian tasawuf menarik untuk dikaji secara akademis-keilmuan. Untuk melihat dasar-dasar tentang tasawuf, dalam kajian ini penulis akan mengetahkan landasan-landasan naqli dari tasawuf. Landasan naqli yang kami maksudkan adalah landasan Al-Qur’an dan Al-Hadis. Kami memandang perlu menyajikan kedua landasan ini karena Al-Qur’an dan Al-Hadis merupakan kerangka acuan pokok yang selalu dipegang umat islam. Al-Qur’an Tasawuf pada awal pembentukannya adalah akhlak atau keagamaan, dan moral keagamaan ini banyak diatur dalm Al-Quran dan As-Sunnah. Jelaslah bahwa sumber pertamanya adalah ajaran-ajaran islam. Sebab tasawuf ditimba dari Al-Quran dan As-Sunnah, dan amalan-amalan serta ucpan para sahabat. Amalan serta ucapan para sahabt itu tentu saja tidak keluar dari ruang lingkup Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan begitu, justru dua sumber utama tasawuf adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Al-Quran merupakan kitab Allah SWT. Yang di dalamnya terkandung muatan-muatan ajaran Islam, baik akidah , syariah, maupun muamalah .ketiga muatan tersebut banyak tercermin dalam ayat-ayat yang termaktub dalam Al-Quran. Ayat-ayat Al-Quran itu, di satu sisi memang perlu dipahami secara tektual-lahiriah, tetapi di sisi lain, ada juga yang perlu dipahami secara kontektual-rohaniah. Sebab jika dipahami hanya secara lahiriah, ayat-ayat Al-Quran akan terasa kaku, kurang dinamis, dan tidak mustahil akan ditemukan persoalan yang tidak dapat diterima secara psikis. Secara umum. Ajaran islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriah dan batiniah. Pemahaman terhadap unsur kehidupan yang bersifat batiniah pada gilirannya melahirkan tasawuf. Unsur kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian yangcukup besar dari sumber ajaran Islam. Ak-Quran dam As-Sunnah, serta praktik kehidupan Nabi Muhammmad SAW dan para sahabatnya. Al-Quran antara lain berbicara tentang kemungkinan manusia dapat saling mencintai mahabbah dengan Tuhan. Hal itu misalnya difirmankan Allah SWT dalam wahai orang-orang yang beriman ! Barang siapa di antara kamu yang murtad keluar dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan merekanpun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya , Maha Mengetahui. Al-Ma’idah [5]54Dalam Al-Quran, Allah SWT pun memerintahkan manusia agar senantiasa bertobat, membersihkan diri, dan memohon ampunnan kepada-Nya sehingga memperoleh cahaya HaditsDalam hadis Rasulullah SAW banyak dijumpai keterangan yang berbicara tentang kehidupan rohaniah manusia. Berikut ini beberapa matan hadis yang dapat dipahami dengan pendekatan tasawuf. Artinya “barang siapa yang mengenal dirinya, maka akan mengenal Tuhannya” Hadis ini di samping melukiskan kedekatan hubungan antara Tuhan dan manusia, sekalipun mengisyaratkan arti bahwa manusia dan Tuhan adalah satu. Jadi barang siapa yang ingin mengenal Tuhan cukup mengenal dan merenungkan perihal dirinya sendiri. Dasar-dasar tasawuf baik Al-Quran , Al-Hadis, maupun teladan dari para sahabat, ternyata merupakan benih-benih tasawuf dalam kedudukannya sebagai ilmu tentang tingkatan maqomat dan keadaan ahwal. Dengan kata lain, ilmu tentang moral dan tingkah laku manusia terdapat rujukannya dalam Al-Qura, bahwa pertumbuhan pertamanya, tasawuf ternyata ditimba daro sumber Al-Quran. dan Persamaan antara Akhlak, Etika, dan Antara Akhlak, Etika, dan MoralAda beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral, yaitu sebagai berikut etika, dan moral mengacu pada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang etika, dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat etika, dan moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap Antara Akhlak, Etika, dan MoralAkhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak yang bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah SWT. Sedangkan etika sendiri merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan dan Manfaat Akhlak TasawufPada dasarnya, tujuan pokok akhlak adalah agar setiap muslim berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau beradat-istiadat yang baik sesuai dengan ajaran islam. Ibadah-ibadah inti dalam islam juga memiliki tujuan pembinaan akhlak mulia. Misalnya, shalat bertujuan mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan tercela; zakat disamping bertujuan menyucikan harta juga bertujuan menyucikan diri dengan memupuk kepribadian mulia cara membantu sesama; puasa bertujuan mendidik diri untuk menahan diri dari berbagai syahwat. Dengan demikian, tujuan secara umum adalah membentuk kepribadian seorang muslim yang memiliki akhlak mulia, baik secara lahiriyah maupun Rosihon. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung Pustaka Ahmad. 2007. Sang Maha-Segalanya Mencintai Sang Maha-Siswa. Surabaya Temprina Media Dahlan. 2010. Tasawuf Irfani. Malang UIN-Maliki Press. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Pengertian Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral pada tanggal Januari 13, 2018
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ETIKA, MORAL, DAN AKHLAQPersamaan1. akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambarantentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang akhlak, etika, moralmerupakan prinsip atau aturan hidupmanusia untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya3. akhlak, etika, moralseseorang atau sekelompok orang tidaksemata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap,stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimilikisetiap orangPERSAMAAN DAN PERBEDAAN ETIKA,MORAL, DAN AKHLAQPERBEDAANAKHLAK MERUPAKAN ISTILAH YANG BERSUMBER DARI AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH. NILAI-NILAI YANG MENENTUKAN BAIK DAN BURUK, LAYAK ATAU TIDAKLAYAK SUATU PERBUATAN, KELAKUAN, SIFAT, DAN PERANGAI DALAM AKHLAK BERSIFATUNIVERSAL DAN BERSUMBER DARI AJARAN ALLAH. SEMENTARA ITU, ETIKAMERUPAKAN FILSAFAT NILAI, PENGETAHUAN TENTANG NILAI-NILAI, DAN KESUSILAANTENTANG BAIK DAN BURUK. JADI, ETIKA BERSUMBER DARI PEMIKIRAN YANGMENDALAM DAN RENUNGAN FILOSOFIS, YANG PADA INTINYA BERSUMBER DARI AKALSEHAT DAN HATI NURANI. ETIKA BESIFAT TEMPORER, SANGAT TERGANTUNG KEPADAALIRAN FILOSOFIS YANG MENJADI PILIHAN ORANG-ORANG YANG MENGANUTNYA. Etikadan Moral mempunyai arti yang sama namun untuk pemakaiannya di dalam kehidupan sehari-hari sedikit berbeda, Moral di gunakan untuk perilaku atau tingkah laku yang sedang di nilai. Sementara Etika di lakukan dengan system nilai yang ada. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Persamaan dan perbedaan antara akhlak, etika, moral dan budi pekerti … tolong di bantu di jawab besok di kumpul terima kasih INI JAWABAN TERBAIK 👇 Akhlak, etika, akhlak, dan budi pekerti adalah hal-hal yang tampak sama, tetapi sebenarnya berbeda. Berikut adalah persamaan dan perbedaan antara kata-kata tersebut Kesetaraan Moral, Etika, Moral dan Karakter Obyek pembahasannya adalah sebagai bentuk perilaku, tindakan hingga bentuk perilaku. Tingkah laku yang akan dibicarakan merupakan bentuk tingkah laku yang dimiliki seseorang yang bersifat baik dan buruk. Perbedaan Akhlak, Etika, Akhlak dan Karakter Moralitas adalah suatu bentuk fitrah yang akan ditanamkan dalam bentuk jiwa yang akan melaksanakan munculnya segala macam perbuatan dengan hal-hal yang sangat mudah dan juga mudah. Etika adalah bentuk akhlak menjadi bentuk kebiasaan. Moralitas adalah bentuk kebiasaan sekaligus cara hidup. Karakter adalah cara berpikir dan bertindak. Belajarlah lagi 1. Materi atas nama lain akhlak mahmudah adalah a. karakter tercela b. karakter yang terpuji c. akhlak mazmumah d. Madhulah ——————————————————- Detail tanggapan Kelas 6 Maple B. Indonesia Bab Bab 9 – Moral Kode
\n \n\n persamaan dan perbedaan akhlak etika dan moral
PerbezaanAntara Akhlak dan Moral/Etika i) Akhlak merupakan satu sistem yang menilai tindakan zahir dan batin manusia manakala moral ialah satu sistem yang menilai tindakan zahir manusia sahaja. Berbeza dengan moral, jika seseorang itu mendedahkan aurat tetapi masih mempunyai perlakuan yang baik, maka mereka masih dianggap bermoral oleh
- Akhlak, etika, moral, dan susila secara konseptual memiliki makna berbeda, namun pada aras praktis, memiliki prinsip-prinsip yang sama, yakni sama-sama berkaitan dengan nilai perbuatan manusia. Seseorang yang berperilaku baik seringkali kita sebut sebagai orang yang berakhlak, beretika, bermoral, dan sekaligus orang yang mengerti susila. Sebaliknya, orang yang perilakunya buruk tentu disebut orang yang tidak berakhlak, tidak bermoral, tidak tahu etika, atau orang yang tidak baik dan buruk dalam hal ini sangat bergantung pada sifat positif atau negatif dari suatu perbuatan manusia sebagai makhluk individual dalam komunitas sosialnya. Dalam perspektif agama, perbuatan manusia di dunia ini hanya ada dua pilihan, yaitu baik dan benar. Jalan yang ditempuh manusia adalah jalan lurus yang sesuai dengan petunjuk ajaran agama dan keyakinannya, atau sebaliknya, yakni jalan menyimpang atau jalan setan, kebenaran atau sebuah logika binner yang tidak pernah bertemu dan tidak pernah ada kompromi. Dalam artian, tidak boleh ada jalan ketiga sebagai jalan tengah antara keduanya. Keempat istilah tersebut sama-sama mengacu pada perbuatan manusia yang selanjutnya ia diberikan kebebasan untuk menentukan apakah mau memilih jalan yang bernilai baik atau buruk, benar atau salah berdasarkan saja, masing-masing pilihan mempunyai konsekuensi berbeda. Ditinjau dari aspek pembentukan karakter, keempat istilah itu merupakan suatu proses yang tidak pernah ada kata berhenti di dalamnya. Proses itu harus terus-menerus didorong untuk menginspirasi terwujudnya manusia-manusia yang memiliki karakter baik dan mulia, yang kemudian terefleksikan ke dalam bentuk perilaku pada tataran fakta empirik di lapangan sosial di mana manusia terhadap arah yang positif ini menjadi penting ditanamkan, agar tugas manusia sebagai khalifatullah fi al-ardh menjadi kenyataan sesuai dengan titah Allah Swt. Bukankah Allah telah membekali manusia berupa sebuah potensi fitri, jika manusia mampu memeliharanya, maka ia akan mencapai derajat yang lebih mulia daripada malaikat. Sebaliknya, jika tidak mampu, maka ia akan jatuh ke posisi derajat binatang dan bahkan lebih sesat di antara argumentasinya, bahwa betapa perilaku manusia itu harus senantiasa dibina, dibimbing diarahkan dan bahkan harus dikontrol melalui regulasi-regulasi, agar manusia selalu berada di jalan yang benar dan lurus. Untuk mewujudkan cita-cita luhur itu, memang dibutuhkan suatu proses yang panjang sekaligus dengan cost yang tidak sedikit. Berdasarkan paparan di atas, maka secara formal, perbedaan keempat istilah tersebut antara lain sebagai etika bertolok ukur pada akal pikiran atau rasio. Kedua, moral tolak ukurnya merupakan norma-norma yang berlaku pada masyarakat. Ketiga, etika bersifat pemikiran filosofis yang berada pada tataran konsep atau teoritis. Keempat, pada aras aplikatif, etika bersifat lokalitas dan temporer sesuai konsensus, dengan demikian ia disebut etiket etiqqueta, etika praksis, atau dikenal juga dengan adab/tatakrama/ moral berada pada dataran realitas praktis dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang dalam masyarakat. Keenam, etika dipakai untuk pengajian sistem nilai yang ada. Ketujuh, moral yang diungkapkan dengan istilah moralitas dipakai untuk menilai suatu perbuatan. Kedelapan, akhlak berada pada tataran aplikatif dari suatu tindakan manusia yang bersifat umum, namun lebih mengacu pada barometer ajaran etika Islam termasuk salah satu dari berbagai etika religius yang ada itu tidak lain merupakan akhlak itu sendiri. Kesembilan, susila merupakan prinsip-prinsip yang menjadi landasan berpijak masyarakat, baik dalam tindakan atau pun tata cara berpikir, berdasarkan kearifan-kearifan lokal. Kesepuluh, akhlak juga berada pada level spontanitas-spesifik, sebab kebiasaan individual/komunitas yang dapat disebut dengan “adab”, seperti adab mencari ilmu, adab pergaulan keluarga dan substansial, istilah etika, moral, susila, dan akhlak merupakan identik, sebab sama-sama mengacu kepada manusia, baik dari aspek perilaku atau pun pemikiran. Bagi manusia, perilaku yang dimaksud tentu berada pada tataran ideal. Tanpa mempedulikan perbedaan etnis, agama, geografis, bahasa, dan lain sebagainya. Secara fungsional, peranan etika, moral, susila dan akhlak sangat urgen bagi pembentukan karakter individu dan masyarakat dalam membangun kehidupan berbangsa dan istilah tersebut saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan tersebut terejawantah ke dalam aspek-aspek perilaku manusia di tengah-tengah kehidupan yang dibangun, sesuai dengan setting sosial yang mengitarinya. Perilaku manusia memang sarat dengan dimensi-dimensi sosial, politik, ekonomi, geografi, kultur, dan lain dipaparkan di atas dari aspek sumber, bahwa kalau etika berdasarkan pendapat akal pikiran/rasio, moral dan susila berdasarkan pada kebiasaan yang berlaku, maka akhlak berdasarkan pada kebiasaan yang berlaku, maka akhlak berdasarkan pada nilai-nilai agama al-Qur’an dan hadits. Dengan demikian, maka etiket, moral dan tata susila sangat dibutuhkan sebagai aras implementasi dalam rangka menjabarkan dan mengoperasikan ketentuan-ketentuan akhlak yang tercantum di dalam al-Qur’an dan akhlak secara prinsip, dijadikan sebagai landasan utama dalam memberikan batasan-batasan umum dan universal dalam menjabarkan nilai-nilai etis, moral, dan susila, sehingga ia dapat tetap bersifat humanis. Inilah esensi akhlak yang bersendikan nilai-nilai mulia sesuai bimbingan ajaran agama yang kemudian di-breakdown pada level moral dan tatasusila yang akan mampu memberikan warna dan inspirasi bagi kehidupan sosial masyarakat. Dalam konteks ini, filosofi garam menemui bentuknya, di mana, ibarat menu makanan, garam tersebut berfungsi sebagai penyedap setiap hidangan yang secara materiil, garam itu tidak tampak, namun dari sudut pandang esensi, ia sangat bernilai guna, sehingga tanpa garam, masakan semahal apa pun akan hambar rasanya. Demikian pula dengan akhlak yang sangat bernuansa Islami, ketika diterjemahkan ke dalam tataran nilai-nilai moralitas atau tatasusila/tatakrama akan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan meskipun suatu negeri tidak berdasarkan syariah Islam, namun nilai-nilai Islam tetap hidup di tengah-tengah masyarakat, maka semua itu masih menjadi ideal dari maksud kedatangan Islam di Bumi ini dibanding dengan Islam secara formalistik, namun nilai-nilai luhur Islam tidak diaplikasikan dalam kehidupan terminologis, terdapat sinonim dalam penggunaan terma/istilah akhlak, yakni etika, moral, susila, dan budi pekerti. Hal ini dimaklumi sebab konsep atau makna dari kata akhlak yang bersumber dari Islam itu memiliki kesamaan dengan apa yang terdapat dalam peristilahan yang dipakai di luar Islam, yakni nilai-nilai baik yang melandasi kemuliaan manusia. Hanya saja masing-masing istilah tersebut memiliki landasan filosofis dan juga sumber yang secara teoritik-ilmiah, merupakan nilai-nilai kebaikan yang melandasi pribadi muslim; etika merupakan seperangkat nilai yang merupakan hasil gagasan manusia mengenai tata aturan yang berkaitan dengan perilaku manusia dan menjadi layak, wajar, sehingga bisa diterima oleh suatu komunitas pada ruang dan waktu tertentu; Moral merupakan ide-ide umum mengenai tindakan manusia berkaitan dengan mana perbuatan yang layak, wajar dan baik sesuai dengan adat kebiasaan dan kultur yang secara istilah adalah aturan-aturan hidup yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat menjadi lebih baik. Susila lebih mengacu pada upaya-upaya dalam membuat norma-norma baik untuk dijadikan sebagai prinsip dan dasar hidup suatu masyarakat agar tatanan sosialnya menjadi stabil, damai, sejahtera, dan tentram. Secara substansial, istilah akhlak, etika, moral, susila, dan budi pekerti tersebut adalah sama-sama mengacu kepada kebaikan manusia, baik dari aspek perilaku atau pun pikiran. Yang membedakan antara istilah-istilah tersebut adalah dari segi sumber pijakan dan pola pemberlakuannya. Akhlak berlandaskan pada al-Qur’an dan Sunnah Rasul, Etika berdasarkan pada ajaran filsafat, sementara moral dan juga susila serta budi pekerti berdasarkan pada kesepakatan-kesepakatan suatu unit sosial tertentu untuk mewujudkan nilai-nilai kebaikan dan ketertiban hidup bersama. Etikabersifat teoritis sehingga penilaian baik dan buruk berdasarkan pendapat akal dan pikiran, sedangkan moral dan susila lebih bersifat praktis berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat. Selanjutnya akhlak memiliki sumber independen dan fundamental dalam menentukan baik dan buruk yaitu al-Qur'an dan al-Hadits. Pengertian Akhlak dan Moral Serta Perbedaannya – Sahabat Muslimah, Islam merupakan agama yang santun karena dalam Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya akhlak dan moral. Keduanya adalah hal yang sangat penting karena telah mencakup segala pengertian tingkah laku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Allah Swt atau dengan sesama makhluk. Nah, apa saja persamaan antara moral dan akhlak? dan perbedaan keduanya?. Lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut ini. Pengertian Akhlak Akhlak berasal dari bahasa Arab “Akhlak” yang merupakan bentuk jamak dari “Khuluq”. Secara bahasa “akhlak” berarti budi pekerti, tabi’at, watak. Dalam kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan moral dan etika. Secara istilah, akhlak didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut Prof. Sr. Ahmad Amin mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang biasa dilakukan. Artinya, segala sesuatu kehendak yang terbiasa dilakukan disebut akhlak. Sementara itu Ibnu Maskawih mengemukakan bahwa akhlak adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan sebelumnya. Sedangkan Al-Ghazali memberikan definisi, akhlak adalah segala sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan. Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para Nabi dan orang-orang sidiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan akhlak setan dan orang-orang tercela. Maka pada dasarnya akhlak itu dibagi menjadi dua macam, yaitu Akhlak baik al-akhlaqul mahmudah, yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain. Akhlak buruk atau tercela al-akhlakul madzmumah, yaitu perbuatan buruk terhaap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain. Pengertian Moral Adapun moral secara etimologi berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Didalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya moral secara terminologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dikatakan benar, salah, baik atau buruk. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai ketentuan baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik. Persamaan Akhlak dan Moral Ada beberapa persamaan antara moral dan akhlak yang dapat dipaparkan sebagai berikut Pertama, moral dan akhlak mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. Kedua, moral dan akhlak merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas moral dan akhlak seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya. Ketiga, moral dan akhlak seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi. Perbedaan Akhlak dan Moral Selain ada persamaan antara moral dan akhlak sebagaimana diuraikan di atas. Terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud Moral merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Sementara itu, Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah. Semoga pembahasan tentang akhlak dan moral ini dapat membantu dan meningkatkan perangai kita dan tentunya menuju yang lebih baik dari yang biasanya. Terima kasih.
persamaan dan perbedaan akhlak etika dan moral

Baikdengan lingkungan keluarga, masyarakat ataupun kelompok golongannya. Berikut adalah faktor-faktor perkembangan etika, moral dan akhlak di lingkungan rumah tangga, masyarakat dan tempat kerja : 1. Faktor kepribadian (dari orang itu sendiri) Diri sendiri termasuk orang yang dibebani tanggungjawab.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. YUUK KENALI APA YANG MEMBEDAKAN AKHLAK, ETIKA & MORALAKHLAKSecara etimologis lughatan akhlak itu berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Karena akhlak itu sendiri merupakan bentuk jamak dari khuluq. Berakar kata dari khlaqa yang artinya menciptakan. Seakar kata juga dengan khaliq yaitu pencipa. Sehingga yang diciptakan diseut makhluk dan penciptaannya di sebut dari persamaan kata diatas perdapat kaitan keterpaduan yaitu bagaimana kehendak khaliq tuhan dengan prilaku makhluk manusia. Nah dari etimologi inilah akhlak itu tidak bisa diartikan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia, tetapi juga yang mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya. Dari sini kita bisa memaknai lagi lebih dalam bahwa akhlak itu adalah kesesuain dari apa yang kita lakukan atau ucapkan dengan apa yang allah inginkan bukan dengan apa yang makhluk dari etimologis diatas apa definisi dari akhlak itu sendiri?Menurut imam al ghazali akhlak itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatandengan gampang dan mudah tanpa memrlukan pemikiran dan pertimbangan. Sebagai contoh ketika lita tersandung batu maka dengan spontnitas seseorang akan mengucapkan kata-kata dari mulutnya. Maka baik bruknya kata itumenggambarkan itulah akhlak dari orang secara gampangnya sifat dari akhlak itu sendiri yaitu spontanitas, konstan, tidak tenporer dan tidak memerluka pertimbangan atau dorongan dari luar. ETIKA Perbedaan dari akhlak dan moral sebenarnya terletak pada standarnya masing-masing. Jika akhlak merujuk kepada alquran dan sunnah, maka etika sendiri standarnya adalah pertimbangan akal pikiran. Sebagai contoh pada saat ini menggunakan pakaian yang belum tentu menutup aurat atau ketat mungkin menjadi hal yang lumrah karena sesuai dengan zaman dan juga bisa diterima oleh masyarakat sebagai kemajuan diberbagai tempat itu bukanlah hal yang buruk atau berkesan negatif akan tetapi jika dikaitkan dengan akhlak maka itu termasuk kedalam akhlak yang buruk karena tidak sesui dengan apa yang terdapat dalam quran dan sendiri memilki standar kebiasaan yang umum berlaku dimasyarakat. Atau kita bisa artikan sebagai sesuatu yang memenag sudah menjadi adat dan kebisaan di masyrakat tertentu. Sebagai contoh meminum khamar saat acara iring-iringan pengantin di salah satu tempat di pulau lombok. Dalam sudut pandang masyatakat disana mungkin itu merupakan sebuah adat atau kebiasaan yang berkesan baik bahkan suatu keharusan pada acara tersebut. Sehingga tidak berkesan sebagai moral yang burruk, akan tetapi jika kita kaitkan lagi dengan akhlak maka itu sudah jelas termasuk kedalam sesuatu yang tidak berakhlak. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
PengertianPerbedaan Moral, Etika dan Budi Pekerti. 1. Moral. Moral merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yakni moralitas, yang mana artinya secara umum adalah suatu tindakan yang di lakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya. Yang tindakan memiliki nilai positif dan di jadikan parameter seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang

BAB 1 Pendahuluan Akhlak merupakan salah satu khazanah intelektual Muslim yang keha-dirannya hingga saat ini dirasakan dan sangat diperlukan. Akhlak secara historis dan teologis tampil untuk mengawal dan memandu perjalanan umat Islam agar bisa selamat di dunia dan di akhirat dan tidaklah berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa misi utama dari kerasulan Muhammad Saw adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, begitulah yang telah disabdakan oleh beliau, dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang mulia, hingga Allah Swt sendiri memuji akhlak mulia Nabi Muhammad Saw dalam firman-Nya, dan menjadikan beliau sebagai uswah hasanah dalam berbagai hal agar kita bisa selamat di dunia dan akhirat. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, kesusilaan dan kesopanan adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu. Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. BAB 2 Pembahasan A. Pengertian dari Akhlak, Etika dan Moral Secara bahasa etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab akhlak ق أخلا adalah bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khalaq خُلُقٌ yang di artikan budi pekerti. Al-khuluk sifatnya di ciptakan opleh pelakunya sendiri dan bisa bernilai baik dan buruk tergantung pada sifat perbuatan itu.[1] Kata khuluq bentuk mufrad dari akhlaq ini berasal dari fiil madhi khalaqa yang dapat mempunyai bermacam-macam arti tergantung pada mashdar yang digunakan. Ada beberapa kata Arab yang seakar dengan kata al-khuluq ini dengan perbedaan makna. Namun karena ada kesamaan akar kata, maka berbagai makna tersebut tetap saling berhubungan. Diantaranya adalah kata al-khalq artinya ciptaan. Dalam bahasa Arab kata al-khalq artinya menciptakan sesuatu tanpa didahului oleh sebuah contoh, atau dengan kata lain menciptakan sesuatu dari tiada[2] dan yang bisa melakukan hal ini hanyalah Allah, sehingga hanya Allahlah yang berhak berpredikat Al-Khaliq atau Al-Khallaq sebagaimana yang diungkapkan dalam QS. al-Hasyr ayat 24هو الله الخالق البار ئ المصوّر dan QS. Yasin ayat 81 yang berbunyi بلى و هو الخلاق العليم . Di dalam Da’iratul Ma’arif dikatakan اَلْاَخْلاَقُ هِىَ صِفَاتُ تُ اْلِانْسَانِ اْلاَدَبِيِّةُ “Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”. [3] Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perkataan baik, disebut akhlak yang mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercela sesuai dengan Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu bisa dibiasakan akan sesuatu maka kebiasaannya disebut akhlak. Contohnya, bila kehendak itu dibiasakan memberi, maka kebiasaan itu ialah akhlak dermawan. Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama rnakhluk. Rasulullah saw bersabda " Sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah ialah yang paling baik akhlaknya"[4]. Jadi, pada hakikatnya Khulk atau akhlak ialah sesuatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga timbullah berbagai macam perbuatan dengan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan syari’at dan akal pikiran, maka ia dinamakan akhlak mulia sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk, maka disebutlah akhlak yang tercela. Oleh karenanya, dapatlah disebut bahwa “ akhlak adalah nafsiah kejiwaan atau Maknawiyah abstrak dan bentuknya yang kelihatan kita namakan muamalah tindakan atau suluk prilaku, maka akhlak adalah sumber dan prilaku adalah bentuknya. Sementara itu dari sudut terminologi istilah, ada banyak pendapat yang mengemukakan istilah akhlak. Diantaranya adalah yang dikemukakan Al-Ghazali[5] فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة عن تصدرالأفعال بسهولة ويسرمن غيرحاجة إلى فكر ورؤية، فان كانت الهيئة بحيث تصدرعنها الأفعال الجميلة المحمودة عقلا وشرعا سميت تلك الهيئة خلقا حسنا وإن كان الصادرعنها الأفعال القبيحة سميت تلك الهيئة التى هى المصدر خلقا سيئا Artinya Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Maka bila sifat itu memunculkan perbuatan baik dan terpuji menurut akal dan syariat maka sifat itu disebut akhlak yang baik, dan bila yang muncul dari sifat itu perbuatan-perbuatan buruk maka disebut akhlak yang buruk. Pengertian di atas memberikan pemahaman bahwa al-khuluq disebut sebagai kondisi atau sifat yang terpatri dan meresap dalam jiwa, sehingga si pelaku perbuatan melakukan sesuatu itu secara sepontan dan mudah tanpa dibuat-buat, karena seandaianya ada orang yang mendermakan hartanya dalam keadaan yang jarang sekali untuk dilakukan mungkin karena terpaksa atau mencari muka, maka bukanlah orang tersebut dianggap dermawan sebagai pantulan kepribadiannya. Sifat yang telah meresap dan terpatri dalam jiwa itu juga disyaratkan dapat menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan lagi. Ibnu Maskawih memberikan definisi senada mengenai istilah khuluq sebagai berikut الخلق حال للنفس داعية لهاإلى أفعالها من غير فكر ورؤية [6] Artinya Khuluq ialah keadaan gerak jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pemikiran. Dijelaskan pula oleh Ibnu Maskawaih bahwa keadaan gerak jiwa tersebut meliputi dua hal. Yang pertama, alamiah dan bertolak dari watak, seperti adanya orang yang mudah marah hanya karena masalah yang sangat sepele, atau tertawa berlebihan hanya karena suatu hal yang biasa saja, atau sedih berlebihan hanya karena mendengar berita yang tidak terlalu memprihatinkan. Yang kedua, tercipta melalui kebiasaan atau latihan. Pada awalnya keadaan tersebut terjadi karena dipertimbangkan dan dipikirkan, namun kemudian menjadi karakter yang melekat tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa akhlak merupakan manifestasi iman, Islam, dan ihsan yang merupakan refleksi sifat dan jiwa secara spontan yang terpola pada diri seseorang sehingga dapat melahirkan perilaku secara konsisten dan tidak tergantung pada pertimbangan berdasar interes tertentu. Etika, seperti halnya dengan istilah yang menyangkut ilmiah lainnya berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu, ethos.[7] Kata ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha artinya adalah adat kebiasaan. Dan arti inilah yang menjadi latar belakang terbentuknya istilah “etika” yang oleh filosuf besar Yunani, Aristoteles 384-322 sM sudah dipakai sebagai filsafat moral.[8] Jika dilihat dari kamus besar bahasa indonesia, etika dijelaskan dengan tiga arti a nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan dan masyarakat, b kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, c ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak. Etika sebagai salah satu cabang dari filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia untuk menentukan nilai perbuatan tersebut, baik atau buruk, maka ukuran untuk menentukan nilai itu adalah akal pikiran Atau dengan kata lain, dengan akal lah orang dapat menentukannya baik atau buruk. Dalam hubungan ini Dr. H. Hamzah Ya’qub menyimpulkan atau merumuskan “Etika ialah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran”[9]. Kita memberikan timbangan kepada berbagai perbuatan “baik atau buruk, benar atau salah, hak atau batal.” Hukum ini merata diantara manusia baik yang tinggi kedudukannya maupun yang rendah. Hal tersebut dapat diucapkan oleh ahli hukum didalam soal undang – undang, oleh ahli perusahaan kepada perusahaan mereka, bahkan oleh anak – anak dalam permainan mereka ; maka apakah artinya “baik atau buruk?” dan dengan ukuran “apakah” kita mengukur perbbuatan yang akan kita beri hukum “baik atau buruk?”. Etika, suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, meneerangkan apa yang dilakukan oleh manusia pada yang lainnya, menyatakan tujuan yang harus di tuju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus di perbuat. Tujuan etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk yang dapat diketahui oleh akal pikiran manusia. Dengan demikian bahwa pokok persoalan etika ialah segala perbuatan yang timbul dari orang yang melakukan dengan ikhtiar dan sengaja dan ia mengetahui kapan ia melakukannya. Berasal dari bahasa latin, yaitu jamak dari mose yang berarti adat kebiasaan[10]. Istilah moral dan etika sama artinya, tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada. Dalam hal ini hamzah ya’qub mengatakan bahwa yang d maksud moral adalah sesuai dengan ide-ide umum tentang tindakan manusia mana yang baik mana yang wajar[11]. Senada dengan hamzah ya’qub, secara detail dalam ensiklopedia pendidikan di sebutkan bahwa moral adalah nilai dasar masyarakat untuk memilih antara nilai hidup moral juga adat istiadat yang menjadi dasar untuk menunjukkan baik dan buruk maka untuk mengukur tingkah laku manusia baik dan buruk dapat di lihat dari penyesuaiannya dengan adat istiadat yang umum di terima masyarakat, yang meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. karena itu , dapat di katakan baik atau buruk yang diberikan secara moral hanya bersifat lokal. Ini lah yang membedakan antara etika dan moral. Perbedaan lain antara etika dan moral adalah etika lebih bersifat teori sedang moral lebih bersifat praktis, etika memandang tingkah laku manusia secara universal Umum sedangkan moral secara lokal khusus, etika menjelaskan ukuran yang dipakai, moral merealisasikan ukuran itu dalam perbuatan. Pembagian konsep mengenai moral ada tiga, tiga alur perkembangan intelektual yaitu pada masa klasik, abad peertengahan dan modern ü Sepanjang abad klasik,dunia dipandang dari berbagai kekuatan alami dan alur utama dari pemikiran tentang moral di zaman klasik itu. ü menggunakan ukuran moral atau standart yang objektif maka hal tersebut bersifat natural, objektif dan rasional. ü Abad pertengahan, alur pikiran utama digariskan oleh pandangan yang terarah terhadap suatu dunia lain akhirat pandangan yang lain adalah kebenaran di gariskan oleh wahyu ilahi,yaitu cenderung bersifat rohania spritualistic yang bertopang pada iman dan sebanding dengan penalaran. ü Pada abad modern,alur utama dalam moralitas menunjukkan perbedaan yang jelas dengan abad klasik dan tetapi pemikiran epistimologis sifatnya naturalistic yamg pola pemikirannya khas modern yaitu sains telah mengubah mengambil alih kedudukan iman ddan penalaran sebagai sumber utama dari pengetahuan tentang dunia[12]. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. 4. Macam-Macam Akhlak, Etika dan Moral Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para Nabi dan orang-orang sidiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan akhlak setan dan orang-orang tercela. Maka pada dasarnya akhlak itu dibagi menjadi dua macam, yaitu 1. Akhlak baik al-akhlaqul mahmudah, yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain. 2. Akhlak buruk atau tercela al-akhlakul madzmumah, yaitu perbuatan buruk terhaap Tuhan , sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain[13]. Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis itu sama halnya dengan berbicara tentang moral. Manusia disebut etis karena manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara ssebagai makhluk dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat tiga macam etika yaitu sebagai berikut Ø Etika Deskriptif adalah Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu yang memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis. Ø Etika Normatif adalah Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. Ø Etika metaetika merupakan sebuah cabang dari etika yang membahas dan menyelidiki serta menetapkan arti dan makna istilah-istilah normatif yang diungkapkan lewat pertanyaan-pertanyaan etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan. Istilsh-istilah normatif yang sering mendapat perhatian khusus, antara lain keharusan, baik, buruk, benar, salah, yang terpuji, tercela, yang adil, yang semestinya[14]. ü Moral keagamaan merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran agama Islam. ü Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat duniawi semata-mata. 5. Persamaan Akhlak, Etika dan Moral Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut v Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. v Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya. v Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambungan, dengan tingkat konsistensi yang tinggi. 6. Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral Dari Seginya di bagi menjadi 2 bagian yaitu 1 berdasarkan tolak ukur dan 2 berdasarkan sifat o Akhlak tolak ukurnya al-qur’an dan As Sunnah o Etika tolak ukurnya pikiran atau akal o Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat atau aturan tertentu. o Akhlak dan Moral bersifat praktis BAB 3 Penutup A. Kesimpulan ü Dari uraian diatas dapat di simpulkan sebagai berikut Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Moral adalah suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan yang umum diterima oleh kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. § Akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah. § Etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio filsafat, § Moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dimasyarakat. o Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah. o Etika terbagi menjadi tiga macam, yaitu etika deskriptif, etika normatif dan etika metaetika. o Moral terbagi menjadi moral keagamaan dan moral sekuler. BAB 4 Daftar Pustaka Alwan Khoiri, dkk. Akhlak Tasawuf, yogyakarta Pokja akademik UIN sunan kalijaga, 2005, hal 4 Lihat, Abu al-Fadhal Jamal al-Din Muhammad Ibn Mukram Ibn Manzhur selanjutnya disebut Ibnu Manzhur, Lisan al-Arab, Jilid X, Beirut Dar al-Fikr, 1990, hal. 85. Lihat juga, Luwis Ma’luf, Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam, Cet. XXXIII, Beirut Dar al-Masyriq, 1986, hal. 193. Di dalam pemakaian bahasa Arab kata khalaqa dan ja’ala dibedakan pengertiannya. Arti ja’ala adalah menciptakan sesuatu yang masih berhubungan dan terikat dengan yang lain, atau dengan kata lain menciptakan dari materi yang telah ada. Sementara khalaqa berarti sebaliknya. Lihat Abu al-Baqa’ Ayub Ibn Musa al-Husaini, Al-Kulliyat, Cet. II, Beirut Mu’assasah, 1993, hal. 429-430. Ihsan Muhammad, 2005, Terjemahan Pengantar Study Ilmu Hadist, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Ibn Maskawih, Tahdzib al-Akhlaq fi al-Tarbiyah, Cet. I, Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1985, hal. 25. Maurice B. Mitchell ed., Encylopedia of Britanica, Vol. VIII, Chicago William Benton Publisher, 1968, hal. 752. Martin Oswald, Nicomachean Ethics, Indiana Polis, New York The Bobs-Merril Company Inc., 1962, hal. xix. william m, Kurtinez, moralitas ptilaku dan perkembangan moral., jakarta Ui press, 1992, hal 6 Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, Jakarta Kalam Mulia, 1991, Hlm. 9. Abd haris, Etika Hamka, Yogyakarta Elkis, 2010, Cet. I, [1] Alwan Khoiri, dkk. Akhlak Tasawuf, yogyakarta Pokja akademik UIN sunan kalijaga, 2005, hal 4 [2] Lihat, Abu al-Fadhal Jamal al-Din Muhammad Ibn Mukram Ibn Manzhur selanjutnya disebut Ibnu Manzhur, Lisan al-Arab, Jilid X, Beirut Dar al-Fikr, 1990, hal. 85. Lihat juga, Luwis Ma’luf, Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam, Cet. XXXIII, Beirut Dar al-Masyriq, 1986, hal. 193. Di dalam pemakaian bahasa Arab kata khalaqa dan ja’ala dibedakan pengertiannya. Arti ja’ala adalah menciptakan sesuatu yang masih berhubungan dan terikat dengan yang lain, atau dengan kata lain menciptakan dari materi yang telah ada. Sementara khalaqa berarti sebaliknya. Lihat Abu al-Baqa’ Ayub Ibn Musa al-Husaini, Al-Kulliyat, Cet. II, Beirut Mu’assasah, 1993, hal. 429-430. [3] [4] Ihsan Muhammad, Terjemahan Pengantar Study Ilmu Hadist, Jakarta Pustaka Al-Kautsar, 2005. [5] Ibn Maskawih, Tahdzib al-Akhlaq fi al-Tarbiyah, Cet. I, Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1985, hal. 25. [7] Lihat, Maurice B. Mitchell ed., Encylopedia of Britanica, Vol. VIII, Chicago William Benton Publisher, 1968, hal. 752. [8] Martin Oswald, Nicomachean Ethics, Indiana Polis, New York The Bobs-Merril Company Inc., 1962, hal. xix. [9]http///D/Persamaan%20dan%20Perbedaan%20serta%20Keterkaitan%20Akhlak,%20Etika,%20Moral,%20Kesusilaan%20dan%20Kesopanan%20_% [10] Alwan Khoiri dkk, hal 13 [11] ibid ,hal 14 [12] william m, Kurtinez, moralitas prilaku dan perkembangan moral., jakarta Ui press, 1992, hal 6 [13] Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, Jakarta Kalam Mulia, 1991, Hlm. 9. [14]

Dalamhal ini yang paling ditekankan adalah membina akhlak, baik akhlak kepada sesama mansia dan lebih lagi kepada Allah. Perbedaan antara Ajaran Taoisme dan Mistisisme Islam yaitu: Mistisisme

Perbedaan Dan Persamaan Akhlak Etika Dan Moral – Akhlak etika dan moral seringkali disamakan, tetapi sebenarnya ada perbedaan di antara keduanya. Akhlak etika adalah hubungan antara nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan bagaimana mereka diterapkan dalam perilaku. Moral adalah nilai yang mengatur apa yang benar dan salah serta cara berpikir seseorang tentang perilaku yang tepat. Akhlak etika dan moral memiliki beberapa perbedaan yang menonjol. Pertama, akhlak etika adalah sistem nilai yang diterapkan dalam suatu masyarakat, sedangkan moral adalah standar nilai yang diterapkan oleh individu. Akhlak etika adalah sistem nilai yang diterapkan secara kolektif oleh anggota masyarakat, sementara moral adalah standar nilai yang dipelajari oleh individu. Akhlak etika dapat berubah-ubah sesuai dengan waktu dan tempat, sedangkan moral lebih stabil dan lebih sulit untuk diubah. Kedua, akhlak etika berfokus pada peraturan yang berlaku di masyarakat, sedangkan moral berfokus pada nilai-nilai yang dipelajari individu. Akhlak etika menekankan pentingnya mengikuti aturan yang berlaku dalam masyarakat, sementara moral menekankan pentingnya mengikuti nilai-nilai yang dipelajari oleh individu. Akhlak etika menekankan pentingnya mengikuti aturan yang berlaku di masyarakat, sedangkan moral menekankan pentingnya mengikuti nilai-nilai yang dipelajari oleh individu. Ketiga, akhlak etika berfokus pada bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu, sedangkan moral berfokus pada bagaimana seseorang harus berpikir tentang situasi tertentu. Akhlak etika memfokuskan pada perilaku yang tepat, sementara moral memfokuskan pada cara berpikir yang tepat. Akhlak etika menekankan pentingnya mengikuti aturan yang berlaku di masyarakat, sedangkan moral menekankan pentingnya mengikuti nilai-nilai yang dipelajari oleh individu. Meskipun Akhlak etika dan moral memiliki beberapa perbedaan, keduanya juga memiliki persamaan. Kedua sistem nilai tersebut bertujuan untuk membuat orang yang bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam masyarakat. Kedua sistem nilai ini juga bertujuan untuk mengajarkan cara berpikir yang tepat dan bagaimana membedakan antara yang benar dan salah. Kedua sistem nilai ini juga bertujuan untuk menciptakan individu yang bermoral dan berakhlak baik. Dalam kesimpulannya, akhlak etika dan moral memiliki perbedaan dan persamaan. Akhlak etika adalah sistem nilai yang diterapkan secara kolektif oleh anggota masyarakat, sementara moral adalah standar nilai yang dipelajari oleh individu. Akhlak etika berfokus pada bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu, sedangkan moral berfokus pada bagaimana seseorang harus berpikir tentang situasi tertentu. Meskipun memiliki perbedaan, kedua sistem nilai ini sama-sama bertujuan untuk menciptakan individu yang bermoral dan berakhlak baik. Penjelasan Lengkap Perbedaan Dan Persamaan Akhlak Etika Dan Moral– Akhlak etika adalah hubungan antara nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan bagaimana mereka diterapkan dalam perilaku.– Moral adalah nilai yang mengatur apa yang benar dan salah serta cara berpikir seseorang tentang perilaku yang tepat.– Akhlak etika adalah sistem nilai yang diterapkan secara kolektif oleh anggota masyarakat, sementara moral adalah standar nilai yang dipelajari oleh individu.– Akhlak etika berfokus pada peraturan yang berlaku di masyarakat, sedangkan moral berfokus pada nilai-nilai yang dipelajari individu.– Akhlak etika berfokus pada bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu, sedangkan moral berfokus pada bagaimana seseorang harus berpikir tentang situasi tertentu.– Kedua sistem nilai ini bertujuan untuk membuat orang yang bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam masyarakat.– Kedua sistem nilai ini juga bertujuan untuk mengajarkan cara berpikir yang tepat dan bagaimana membedakan antara yang benar dan salah.– Kedua sistem nilai ini juga bertujuan untuk menciptakan individu yang bermoral dan berakhlak baik. Penjelasan Lengkap Perbedaan Dan Persamaan Akhlak Etika Dan Moral – Akhlak etika adalah hubungan antara nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan bagaimana mereka diterapkan dalam perilaku. Akhlak etika dan moral adalah konsep yang berbeda, namun saling terkait. Akhlak etika adalah hubungan antara nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan bagaimana mereka diterapkan dalam perilaku. Sementara moral adalah sistem nilai yang menentukan apa yang benar dan salah dalam perilaku seseorang. Meskipun kedua konsep ini saling terkait, terdapat beberapa perbedaan dan persamaan yang patut dipertimbangkan. Pertama, akhlak etika berfokus pada bagaimana nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat diterapkan dalam perilaku masyarakat. Ini berbeda dengan moral, yang berfokus pada bagaimana seseorang menilai dan memutuskan apa yang benar dan salah dalam perilaku mereka. Akhlak etika juga berfokus pada bagaimana nilai-nilai ini diterapkan dalam pergaulan masyarakat secara kolektif, sementara moral fokus pada bagaimana seseorang menilai dan memutuskan apa yang benar dan salah dalam perilaku mereka sendiri. Kedua, akhlak etika dan moral berfokus pada nilai-nilai yang berbeda. Akhlak etika berfokus pada nilai-nilai yang berlaku secara umum dalam masyarakat, seperti keadilan, kejujuran, dan kerendahan hati. Akhlak etika juga berfokus pada bagaimana nilai-nilai ini diterapkan dalam perilaku yang diterima secara umum dalam masyarakat, seperti saling menghormati dan bertanggung jawab. Sementara itu, moral berfokus pada nilai-nilai yang berlaku bagi seseorang, seperti kewajiban, integritas, dan kejujuran. Moral juga berfokus pada bagaimana seseorang menilai dan memutuskan apa yang benar dan salah dalam perilaku mereka. Ketiga, akhlak etika dan moral memiliki kesamaan dalam hal bagaimana nilai-nilai ini diterapkan. Kedua konsep ini menekankan pentingnya menghormati dan mematuhi nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Akhlak etika dan moral juga menekankan pentingnya mematuhi nilai-nilai yang diterapkan oleh seseorang sendiri. Ini mencakup menghormati dan mematuhi peraturan dan norma yang diterapkan oleh masyarakat secara umum, serta menghormati dan mematuhi nilai-nilai yang berlaku bagi seseorang. Dalam kesimpulan, akhlak etika dan moral adalah konsep yang berbeda, namun saling terkait. Akhlak etika berfokus pada bagaimana nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat diterapkan dalam perilaku masyarakat, sementara moral berfokus pada bagaimana seseorang menilai dan memutuskan apa yang benar dan salah dalam perilaku mereka. Akhlak etika dan moral juga memiliki kesamaan dalam hal bagaimana nilai-nilai ini diterapkan, yaitu menekankan pentingnya menghormati dan mematuhi nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. – Moral adalah nilai yang mengatur apa yang benar dan salah serta cara berpikir seseorang tentang perilaku yang tepat. Moral dan akhlak etika adalah dua istilah yang sering disebutkan bersamaan. Ini karena mereka berdua memiliki persamaan dan perbedaan. Kedua istilah ini menggambarkan aspek yang berbeda dari budaya dan nilai yang melekat pada seseorang. Namun, ada beberapa kesamaan dan perbedaan antara keduanya. Kesamaan pertama antara moral dan akhlak etika adalah bahwa kedua istilah terkait dengan nilai-nilai, norma-norma, dan standar perilaku yang dianggap tepat oleh masyarakat. Kedua istilah ini memberikan individu pedoman untuk menentukan cara bertindak yang tepat dan salah. Perbedaan antara moral dan akhlak etika adalah bahwa moral menekankan pada nilai intrinsik, sedangkan akhlak etika menekankan pada nilai ekstrinsik. Moral berfokus pada kebaikan yang ada di dalam diri seseorang dan perilaku yang diterima secara umum oleh masyarakat sebagai benar dan salah. Moral juga secara khusus menekankan pada konsep nilai-nilai intrinsik yang ada di dalam diri seseorang, seperti keadilan, kejujuran, dan kebaikan. Sementara itu, akhlak etika berfokus pada nilai-nilai yang diterima secara ekstrinsik oleh masyarakat, seperti tata krama, standar perilaku yang tepat, dan kesopanan. Akhlak etika juga menekankan pada prinsip-prinsip universal yang dianggap tepat oleh masyarakat, seperti kesetiaan, kejujuran, dan keadilan. Di sisi lain, moral adalah nilai yang mengatur apa yang benar dan salah serta cara berpikir seseorang tentang perilaku yang tepat. Moral berfokus pada nilai-nilai intrinsik seperti keadilan, kejujuran, dan kebaikan, sedangkan akhlak etika menekankan pada nilai-nilai ekstrinsik seperti tata krama, standar perilaku yang tepat, dan kesopanan. Kesimpulannya, moral dan akhlak etika adalah dua istilah yang berkaitan dengan norma-norma dan standar perilaku yang dianggap tepat oleh masyarakat. Namun, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Moral menekankan pada nilai-nilai intrinsik, sedangkan akhlak etika menekankan pada nilai-nilai ekstrinsik. Moral juga berfokus pada konsep nilai-nilai intrinsik seperti keadilan, kejujuran, dan kebaikan, sedangkan akhlak etika berfokus pada nilai-nilai yang diterima secara ekstrinsik oleh masyarakat. Moral juga mengatur apa yang benar dan salah serta cara berpikir seseorang tentang perilaku yang tepat. – Akhlak etika adalah sistem nilai yang diterapkan secara kolektif oleh anggota masyarakat, sementara moral adalah standar nilai yang dipelajari oleh individu. Akhlak etika dan moral adalah istilah yang sering digunakan secara bersamaan, tetapi memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya memiliki persamaan yang kuat, karena ia berbicara tentang standar nilai dan perilaku yang wajar untuk dipraktikkan oleh anggota masyarakat. Namun, perbedaan antara keduanya cukup jelas. Akhlak etika adalah sistem nilai yang diterapkan secara kolektif oleh anggota masyarakat. Ia terkait dengan kesan, persepsi dan nilai-nilai yang diterima secara luas. Ia juga dianggap sebagai cara berpikir yang cenderung konvensional dan didasarkan pada pengalaman luas dan kesepakatan masyarakat. Akhlak etika merupakan suatu standar perilaku yang diterima secara luas oleh orang yang berada di dalam suatu masyarakat. Sementara itu, moral adalah standar nilai yang dipelajari oleh individu. Ia didasarkan pada persepsi, kesan dan nilai-nilai yang dipahami oleh individu. Moral adalah standar perilaku yang berbeda-beda bagi setiap individu. Moral dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk agama, kebiasaan masyarakat, budaya, pengalaman pribadi, hukum, dan lain-lain. Akhlak etika dan moral berdasarkan pandangan yang berbeda. Akhlak etika berkonsentrasi pada kesepakatan masyarakat, sementara moral berfokus pada persepsi individu. Akhlak etika adalah standar perilaku yang diterima secara luas oleh anggota masyarakat, sementara moral adalah standar perilaku yang berbeda-beda bagi setiap individu. Selain itu, akhlak etika lebih luas daripada moral. Akhlak etika berlaku dalam masyarakat secara keseluruhan, sedangkan moral sebagian besar hanya berlaku untuk individu tertentu. Akhlak etika adalah standar yang harus dipenuhi oleh semua orang, sementara moral dapat berbeda dari orang ke orang. Namun, keduanya memiliki persamaan. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjamin bahwa anggota masyarakat memiliki standar perilaku yang baik. Keduanya juga berfokus pada nilai-nilai yang terkait dengan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Keduanya juga sama-sama memiliki tujuan untuk memastikan bahwa anggota masyarakat memiliki standar perilaku yang baik. Kesimpulannya, akhlak etika dan moral memiliki perbedaan dan persamaan. Akhlak etika adalah sistem nilai yang diterapkan secara kolektif oleh anggota masyarakat, sementara moral adalah standar nilai yang dipelajari oleh individu. Kedua konsep memiliki persamaan yang kuat karena mereka berbicara tentang standar nilai dan perilaku yang wajar untuk dipraktikkan oleh anggota masyarakat. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan yang cukup jelas. – Akhlak etika berfokus pada peraturan yang berlaku di masyarakat, sedangkan moral berfokus pada nilai-nilai yang dipelajari individu. Akhlak etika dan moral merupakan konsep yang berbeda namun berkaitan. Keduanya berkaitan dengan cara berpikir dan bertindak orang, namun memiliki perbedaan yang signifikan. Akhlak etika adalah konsep yang mencakup peraturan sosial yang berlaku di masyarakat. Akhlak etik biasanya ditentukan oleh budaya, agama, aturan hukum, dan tradisi. Akhlak etika menekankan konsep moralitas umum yang berlaku untuk semua orang. Ini dimaksudkan untuk mencegah kekerasan, kejahatan, dan perilaku lain yang merugikan masyarakat. Moral adalah konsep yang berkaitan dengan nilai-nilai yang dipelajari oleh individu. Moral berfokus pada apa yang benar atau salah, baik atau buruk. Moral berfokus pada nilai-nilai yang dianut oleh individu. Ini mungkin berbeda dari satu orang ke orang lainnya, tergantung pada pendidikan, latar belakang budaya, atau kepercayaan agama yang mereka ikuti. Keduanya memiliki beberapa kesamaan. Keduanya menekankan pentingnya menjaga moralitas dan pertimbangan untuk orang lain. Keduanya juga berkaitan dengan standar yang berlaku untuk perilaku etis. Akhlak etika dan moral juga berkaitan dengan peraturan sosial dan nilai-nilai yang harus diikuti oleh semua orang. Namun, ada perbedaan yang signifikan antara kedua konsep ini. Akhlak etika berfokus pada peraturan sosial yang berlaku di masyarakat, sedangkan moral berfokus pada nilai-nilai yang dipelajari individu. Akhlak etika menekankan moralitas umum yang berlaku untuk semua orang, sedangkan moral menekankan nilai-nilai pribadi yang berbeda-beda. Akhlak etika mencakup aturan hukum, sedangkan moral mencakup nilai-nilai etis yang dianut oleh individu. Akhlak etika dan moral berbeda namun berkaitan. Akhlak etika berfokus pada peraturan sosial yang berlaku di masyarakat, sedangkan moral berfokus pada nilai-nilai yang dipelajari individu. Akhlak etika menekankan moralitas umum yang berlaku untuk semua orang, sedangkan moral menekankan nilai-nilai pribadi yang berbeda-beda. Akhlak etika dan moral harus diikuti agar orang dapat mempertahankan moralitas dan menghormati orang lain. – Akhlak etika berfokus pada bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu, sedangkan moral berfokus pada bagaimana seseorang harus berpikir tentang situasi tertentu. Akhlak etika dan moral adalah dua aspek penting dalam kehidupan kita yang membantu kita untuk mengakui dan memahami bagaimana kita dapat menjaga hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain. Akhlak etika dan moral mengacu pada nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat yang menentukan bagaimana setiap orang harus bertindak, berpikir, dan berperilaku. Namun, walaupun keduanya memiliki banyak persamaan, ada beberapa perbedaan khas antara akhlak etika dan moral. Pertama, akhlak etika berfokus pada bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu, sedangkan moral berfokus pada bagaimana seseorang harus berpikir tentang situasi tertentu. Akhlak etika menjelaskan apa yang diharapkan dari seseorang dalam situasi tertentu. Akhlak etika mengharuskan kita untuk melakukan tindakan yang benar, baik ataupun tepat dalam situasi yang kita hadapi. Contohnya, akhlak etika mengharuskan kita untuk menghormati orang lain dan untuk menjaga kata-kata kita. Moral, di sisi lain, lebih memusatkan pada bagaimana seseorang harus berpikir tentang situasi tertentu. Moral mengajarkan kita apa yang tepat dan salah. Contohnya, moral mengajarkan kita untuk menghormati orang lain, bersikap adil, dan menghormati hak-hak orang lain. Kedua, akhlak etika lebih berfokus pada tindakan, sedangkan moral lebih berfokus pada pemikiran. Akhlak etika mengharuskan kita untuk melakukan tindakan yang baik dan benar dalam situasi tertentu. Akhlak etika menekankan pentingnya bertindak dengan hati-hati dan menghindari perilaku yang tidak tepat. Moral, di sisi lain, lebih berfokus pada pemikiran. Moral mengajarkan kita untuk berpikir tentang nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan bagaimana kita dapat menggunakan nilai-nilai ini untuk menilai situasi tertentu. Moral juga mengajarkan kita untuk menganalisis dan memahami situasi yang kita hadapi. Ketiga, akhlak etika dapat dianggap sebagai hasil dari moral. Akhlak etika adalah hasil dari moral, yaitu hasil aplikasi dari nilai-nilai yang ada dalam moral. Akhlak etika mengajarkan kita bagaimana kita harus bertindak dalam situasi tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang telah kita pelajari dari moral. Akhlak etika adalah cara kita mengikuti dan mengimplementasikan nilai-nilai yang telah kita pelajari dari moral. Dari ketiga perbedaan khas antara akhlak etika dan moral di atas, dapat disimpulkan bahwa akhlak etika dan moral adalah dua aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan. Akhlak etika berfokus pada bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu, sedangkan moral berfokus pada bagaimana seseorang harus berpikir tentang situasi tertentu. Akhlak etika mengajarkan kita bagaimana kita harus bertindak dalam situasi tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang telah kita pelajari dari moral. Akhlak etika dan moral adalah dua aspek yang membantu kita untuk menjaga hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain. – Kedua sistem nilai ini bertujuan untuk membuat orang yang bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam masyarakat. Akhlak Etika dan Moral adalah dua sistem nilai yang sering dibandingkan. Meskipun mungkin terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan utama. Perbedaan dan persamaan ini penting untuk dipahami agar kita dapat memahami bagaimana masyarakat berfungsi. Kedua sistem nilai ini bertujuan untuk membuat orang yang bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam masyarakat. Akhlak Etika adalah nilai-nilai yang diterapkan untuk kesetiaan, kejujuran, dan integritas. Ini adalah nilai-nilai yang mengarah pada tindakan yang baik dan bermoral secara universal. Akhlak Etika adalah sistem nilai yang universal, yang berarti bahwa nilai-nilai ini sama untuk semua orang di seluruh dunia. Akhlak Etika dapat dianggap sebagai batasan tingkah laku yang diterapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Moral adalah sistem nilai yang diterapkan untuk menentukan apa yang baik dan buruk dalam suatu situasi tertentu. Moral berbeda dari akhlak etika karena moral bersifat relatif. Moral bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Moral juga dapat berubah berdasarkan perubahan lingkungan atau kondisi tertentu. Perbedaan utama antara akhlak etika dan moral adalah akar dari keduanya. Akhlak Etika didasarkan pada nilai-nilai universal yang sama untuk semua orang di seluruh dunia. Moral didasarkan pada nilai-nilai relatif yang berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lainnya. Sementara akhlak etika mengarah pada tindakan yang baik dan bermoral secara universal, moral adalah sistem nilai yang bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya. Kedua sistem ini juga memiliki banyak persamaan. Kedua sistem ini berfungsi untuk membuat orang yang bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam masyarakat. Kedua sistem ini juga memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memajukan masyarakat melalui tindakan yang bertanggung jawab. Akhlak Etika dan Moral adalah dua sistem nilai yang berbeda, tetapi memiliki banyak persamaan. Perbedaan utama antara keduanya adalah akar yang mendasarinya. Akhlak Etika adalah sistem nilai yang universal, sedangkan moral adalah sistem nilai yang bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya. Kedua sistem ini bertujuan untuk membuat orang yang bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam masyarakat. – Kedua sistem nilai ini juga bertujuan untuk mengajarkan cara berpikir yang tepat dan bagaimana membedakan antara yang benar dan salah. Akhlak etika dan moral adalah dua sistem nilai yang berbeda tetapi saling melengkapi. Masing-masing berfokus pada prinsip yang berbeda dan bertujuan untuk mengajarkan cara berpikir yang tepat dan bagaimana membedakan antara yang benar dan salah. Akhlak etika merupakan sebuah sistem nilai yang dikembangkan melalui budaya manusia, yang berfokus pada pengembangan perilaku yang sopan, menghormati dan menghargai. Akhlak etika juga mencakup prinsip-prinsip yang akan mengarahkan seorang dalam menentukan tindakan yang tepat dan benar untuk berperilaku. Akhlak etika menekankan pada tindakan yang menghormati hak-hak orang lain dan berfokus pada pengembangan self-awareness. Sementara itu, moral adalah sebuah sistem nilai yang berfokus pada nilai-nilai universal yang berlaku di seluruh dunia. Moral menekankan pada nilai-nilai yang diyakini dan dihargai oleh kebanyakan orang, dan berfokus pada pengembangan karakter yang benar. Moral menekankan pada tindakan yang membawa kebaikan dan menghormati hak-hak universal orang lain. Keduanya juga bertujuan untuk mengajarkan cara berpikir yang benar dan bagaimana membedakan antara yang benar dan salah. Akhlak etika berfokus pada pengembangan perilaku yang tepat dan lebih memfokuskan pada tindakan individual. Sementara itu, moral berfokus pada nilai-nilai universal yang berlaku di seluruh dunia dan lebih memfokuskan pada tindakan kolektif. Walaupun kedua sistem nilai ini berbeda dalam hal fokus, tujuan, dan peran, mereka berdua memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu orang mengidentifikasi tindakan yang tepat dan mengajarkan cara berpikir yang benar. Keduanya juga bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Keduanya juga bertujuan untuk membantu orang menjadi lebih baik, menghormati hak-hak orang lain, dan menciptakan suasana yang menghormati dan saling menghargai. Dengan memahami perbedaan dan persamaan yang terkandung dalam akhlak etika dan moral, orang dapat menggunakan keduanya untuk membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab. – Kedua sistem nilai ini juga bertujuan untuk menciptakan individu yang bermoral dan berakhlak baik. Akhlak etika dan moral merupakan dua sistem nilai yang berbeda yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kedua sistem memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menciptakan individu yang bermoral dan berakhlak baik. Namun, kedua sistem ini memiliki perbedaan dan persamaan dalam beberapa aspek. Pertama, akhlak etika dan moral berbeda dalam hal bagaimana nilai-nilai tersebut diukur. Akhlak etika adalah nilai yang berkaitan dengan tingkah laku sosial, sementara moral adalah nilai yang berkaitan dengan kebenaran, kebaikan, dan keadilan. Akhlak etika mengacu pada norma-norma sosial yang ada di suatu masyarakat, dan moral mengacu pada nilai-nilai yang dianggap benar oleh orang yang bersangkutan. Kedua, akhlak etika dan moral juga berbeda dalam hal bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan. Akhlak etika adalah nilai yang diterapkan secara konvensional dan dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan konteks. Sementara itu, moral adalah nilai yang diterapkan secara absolut dan tidak terpengaruh oleh situasi atau konteks. Ketiga, akhlak etika dan moral berbeda dalam hal bagaimana keduanya dipertahankan. Akhlak etika dipertahankan dengan cara mematuhi norma-norma sosial yang ada di masyarakat. Sementara itu, moral dipertahankan dengan cara mempertahankan nilai-nilai yang dianggap benar oleh orang yang bersangkutan. Walaupun akhlak etika dan moral memiliki perbedaan, keduanya juga memiliki persamaan. Kedua sistem nilai ini bertujuan untuk menciptakan individu yang bermoral dan berakhlak baik. Keduanya juga dapat diterapkan untuk menggambarkan tingkah laku yang dianggap baik oleh masyarakat dan untuk membantu membentuk karakter orang yang bersangkutan. Kesimpulannya, akhlak etika dan moral merupakan dua sistem nilai yang berbeda yang saling mempengaruhi satu sama lain. Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, keduanya juga memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menciptakan individu yang bermoral dan berakhlak baik. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk mengetahui dan memahami perbedaan dan persamaan antara akhlak etika dan moral agar dapat menjadi orang yang bermoral dan berakhlak baik. y8Hg.
  • idex56txnf.pages.dev/656
  • idex56txnf.pages.dev/714
  • idex56txnf.pages.dev/565
  • idex56txnf.pages.dev/491
  • idex56txnf.pages.dev/122
  • idex56txnf.pages.dev/667
  • idex56txnf.pages.dev/711
  • idex56txnf.pages.dev/801
  • idex56txnf.pages.dev/921
  • idex56txnf.pages.dev/708
  • idex56txnf.pages.dev/90
  • idex56txnf.pages.dev/134
  • idex56txnf.pages.dev/204
  • idex56txnf.pages.dev/159
  • idex56txnf.pages.dev/687
  • persamaan dan perbedaan akhlak etika dan moral