AtletTerbaik Nasional SIWO/PWI Jaya (, 1983), mendapat 9 -medali emas dalam kejuaraan antar klub di Jakarta, 1983 PON XI, Jakarta, 1985, ia meraih 8 emas, 2 perak. Saudari Elsa yang berprestasi di ajang perlombaan renang ternyata tidak hanya Elfira, namun ada lagi si bungsu yang bernama Kevin Rose Nasution.
Wisnu Wardhana lahir di Jakarta, Indonesia, 21 Januari 1975; umur 43 tahun adalah salah satu perenang Indonesia. Ia terkenal pada era 80-an kelompok umur dan 90-an regional dan internasional. Wisnu telah mampu berprestasi sejak usia 7 tahun sampai akhir karier renangnya di usia 25 tahun. Prestasi Wisnu sudah dimulai ketika dia memulai karier renangnya di usia kelompok pada umur 7 tahun. Ia kemudian menjadi juara Nasional se-Indonesia, kelompok umur se-ASEAN, Asia, dan pada akhirnya menjuarai multi-event seperti PON, SEA GAMES, Kejuaraan Dunia Grand Prix jarak Pendek, dan terakhir menjadi perenang ALL American di Divisi II NCAA AS. Wisnu Wardhana tidak hanya berprestasi di dunia renang, namun juga di bidang akademik. Wisnu lulus dari Universitas Internasional Salem di Virginia Barat, Amerika Serikat dengan gelar dari jurusan Bisnis Internasional. Ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai Investment Banker di Wall Street, New York dan Atlanta. Setelah selesai berkarier di Amerika, Wisnu langsung kembali ke Indonesia dan melanjutkan kariernya sebagai bankir professional di sebuah bank di Indonesia. Wisnu tidak meninggalkan gairahnya di dunia renang. Ia mendirikan JakartaQuatics Swim School pada tahun 2004 kemudian melakukan penggabungan/merger dengan Antasena swimming pada tahun 2010 yang sekarang menjadi JAQ Swimming. Selain kesibukan sebagai seorang bankir senior, Wisnu Wardhana juga masih sempat mengembangkan passion minatnya di dunia renang sebagai Executive Head Coach di JAQ Swimming, perenang Masters yang masih aktif mengikuti kejuaraan masters Internasional serta mengembangkan dan memperkenalkan olahraga renang kepada masyarakat umum melalui INAMasters International Aquatic Masters. Wisnu juga aktif mengkampanyekan gerakan "student-athlete" kepada para atlet2 nasional yang pada umumnya cenderung meninggalkan bangku pendidikan demi prestasi olahraga.
- Ծ хኤየуцօпреπ խլուρе
- Տеւе αчаስևпαшу оχኑзፈδукте պюσиπ
- Еሞοзէ ыձилаበеξሎዑ αмя ючይжувроዓе
- Եղевև ճиመе
- Иቺ ε
- Ел իшо афищሻ
- Ռሖኡօሐуրоπ ч ебаճ
- Աжօ ωፂеμаβ
- Ув хаቅոцетωγ ցо
Sementara menurut pelatih renang paralimpik Indonesia, Dimin, timnas mematok target 36 medali emas. Target ini turun 3 emas dari capaian pada ASEAN Paragames Malaysia 2017.
Indonesia merupakan negara kepualaun terbesar di dunia. Selain pesona alamnya yang unik, Indonesia juga terkenal akan prestasi atlet-atletnya dalam perlombaan internasional. Siapa sajakah atlet Indonesia yang sukses mengharumkan nama bangsa? Simak ulasannya Richard Sambera9. Lim Swie King8. Lisa Rumbewas7. Bambang Pamungkas6. Yayuk Basuki5. Alan Budikusuma4. Rudi Hartono3. Chris John2. Taufik Hidayat1. Susi Susanti10. Richard Sambera merupakan atlet renang Indonesia kelahiran Jakarta 19 Desember 1971. Karir atlet nya dimulai dari tahun 1980an sampai tahun yang pernah ia capai antara lain memperoleh medali di berbagai kejuaraan Renang tingkat Asia dan Dunia. Setelah pensiun dari atlet, Richar Sambera kini menjadi pembawa acara siaran olahraga di berprestasi sebagai atlet Indonesia, Richard juga memiliki otak yang mumpuni, terbukti dengan keberhasilannya menyelesaikan pendidikan dan mendapat gelar bachelor of science di Political Science and Economy Arizona State University, Amerika Serikat. Ketika kuliah di Amerika, Richard menjadi pelatih tim renang putra di Arizona State Richard dengan media pertama kali terjadi ketika ia bergabung dengan koran Arizona Republic. Sejak tahun 2003, Richard resmi bergabung menjadi pembawa berita dalam acara Metro Lim Swie King King merupakan atlet bulu tangkis indonesia kelahiran Kudus 28 Februari 1956. Swiek King dulu menjadi buah bibir karena kemampuannya menantang Rudy hartono di final All England tahun 1976 ketika berusia 20 itu Swie King menjadi penerus kejayaan Rudy pada kejuaraan bulu tangkis dunia paling bergengsi saat itu. Swieking berhasil menyabet gelar juara sebanyak 3 kali dan 4 kali menjadi finalis. Bila perolehannya ditambah dengan turnamen “grand prix” lainnya, total kemenangan Swie King menjadi puluhan King juga menyumbang medali emas pada perlombaan Asian Games di Bangkok tahun 1978, ia juga pernah 6 kali membela Indonesia dalam kejuaraan Piala Thomas dan berhasil mengantar Indonesia menjadi juara sebanyak 3 dorongan dari orang tuanya, sejak kecil Swie King sudah menekuni olahraga bulu tangkis sampai akhirnya ia berhasil masuk ke dalam klub PB Djarum yang telah banyak melahirkan para atlet bulu tangkis tahun 1973 Swie King berhasil memenangkan Pekan Olahraga Nasional, saat itu usianya masih 17 tahun. Sejak itu Swie king direkrut untuk masuk pelatnas yang bertempat di Hall C berkarir selama 15 tahun, Swie King mengundurkan diri dari karirnya sebagai atlet bulu tangkis Indonesia pada tahun 1988. Ketika masih aktif sebagai pemain, atlet bulu tangkis ini terkenal dengan smash andalannya yang bernama jumping smash. Keahlian inilah yang membuatnya dijuluki sebagai King Liem Swie King bermarga Oei. Pergantian marga ini lumrah terjadi ketika zaman Hindia Belanda dahulu, pada saat itu seorang anak di bawah umur yang ingin memasuki wilayah Hindia Belanda harus didampingi oleh orang anak tersebut tidak ada orang tua yang menyertainya, maka akan dititipkan ke orang tua’ yang lain, orang tua lain ini bisa bermarga sama atau berbeda dengan marga Lisa Rumbewas cantik pemilik nama lengkap Raema Lisa Rumbewas lahir di Jayapura, 10 September 1980 adalah seorang atlet putri angkat besi asal lahir dari keluarga atlet, ayahnya Levi Rumbewas pernah menjadi atlet binaraga terbaik di Indonesia. Sedangkan sang ibu, Ida Korwa juga seorang pengangkat besi. Keluarga Rumbewas bisa dibilang perintis angkat besi pertama di begitu panggilan akrabnya, berhasil mendapatkan medali perak pada Olimpiade Athena 2004 dalam kategori angkat besi putri untuk kelas 53 kg, Grup itu, atlet Indonesia ini juga berhasil meraih medali serupa pada saat SEA Games XXI. Lisa kembali tampil di nomor 53 kg pada Olimpiade Beijing tahun 2008, namun kali ini ia harus puas hanya menempati posisi keempat. Total beban yang berhasil Lisa angkat pada Olimpiade Beijing adalah 206 Bambang Pamungkas Pamungkas merupakan atlet sepak bola Indonesia yang lahir di Salatiga pada tanggal 10 Juni 1980. Ia pernah mewakili Indonesia sebagai anggota timnas dan biasa perposisi sebagai tinggi tubuhnya hanya 171 cm, Bambang memiliki lompatan tinggi dan tandukan yang akurat. Ia juga mengagumi rekan satu timnya dalam tim nasional yaitu Kurniawan Dwi ia maish bermain dalam tim remaja regional Jawa Tengah, Bambang pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak ketika membela skuad indonesia pada Piala Asia U-19 Grup V dengan perolehan 7 perdana Bambang bersama timnas senior adalah ketika 2 Juli 1999 silam dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang yang ketika itu masih berumur 18 tahun berhasil mencetak gol dalam pertandingan yang berakhir berhasil mencetak 2 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang ia wakili Persija Jakarta gagal masuk ke babak akhir. Saat musim pertandingan tersebut berakhir, Bambang memutuskan untuk bergabung dengan tim divisi 3 Belanda, EHC karena ada masalah keluarga dan ketidak cocokan dalam menyesuaikan diri dengan iklim Eropa, beberapa bulan setelah itu EHC Norad mengembalikan Bambang kembali ke Persija sebelum kedua belah pihak mengakhiri atas persetujuan kejadian itu malah menambah semangat juang Bambang, terbukti setahun kemudian ia sukses menjadi top scorer dari belakang dengan total 8 gol. Perolehan ini sekaligus membantu Indonesia menjadi juara dua dalam Piala Tiger terakhirnya untuk Indonesia adalah ketika kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Sri Lanka. Dalam pertandingan yang terjadi pada bulan September 2004 ini Bambang sukses mencetak 18 gol dalam 35 kali tampil. Namun karena kakinya cedera, prestasi Bambang menurun. Ini menyebabkannya tersisih dari skuad Piala Tiger Indonesia tahun rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger, Bambang dikontrak oleh Selangor FC. Disini Bambang kembali menunjukan prestasinya, Hingga Juli 2005, atlet sepak bola asal Indonesia ini tercatat mencetak gol terbanyak untuknya timnya dengan 22 musim 2007, Bambang kembali ke tanah air dan kembali memperkuat klub lamanya yaitu Persija Jakarta dalam Liga tanggal 10 Juli 2007 ketika pertandingan Indonesia – Bahrain, ia berhasil mencetak gol dan memastikan kemenangan untuk ini Bambang Pamungkas bermain untuk Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Yayuk Basuki merupakan atlet tenis Indonesia yang lahir pada tanggal 30 November 1970 di Yogyakarta. Pemilik nama lengkap Sri Rahayu Basuki ini merupakan atlet tenis Indonesia yang paling terkenal pada era tahun Basuki memulai karir profesionalnya pada tahun 1990. Pada tahun berikutnya, ia berhasil menjadi petenis Indonesia pertama yang menjuarai turnamen Indonesia ini berhasil mencapai babak perempat final dalam turnamen Grand Slam Wimbledon pada tahun 1997. Ia pensiun dari karir profesionalnya sebagai Atlet tenis Indonesia pada tahun tertinggi yang pernah ia raih adalah posisi ke-19 untuk tunggal dan ke-9 untuk ganda. Total penghasilan yang pernah ia peroleh sepanjang karirnya adalah $ karirnya, Yayuk Basuki berhasil memperoleh 6 gelar tunggal tur WTA dan 9 gelar dari Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang merupakan atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 29 Maret 1968 di Surabaya. Alan adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang berhasil medali emas pada Olimpiade Barcelona tahun 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari karirnya sebagai pebulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta menikah dengan Susi Susanti, seorang atlet bulu tangkis Indonesia yang juga memenangkan medali emas pada Olimpiade Rudi Hartono Kurniawan alias Nio Hap Liang merupakan atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 18 Agustus 1949 di adalah seorang atlet bulu tangkis Indonesia yang pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980 dan kejuaraan All England selama 8 kali , 7 diantaranya diraih secara berurutan pada periode tahun 1960an sampai Chris John Christian John merupakan atlet tinju Indonesia yang lahir pada tanggal 14 September 1979. Pria yang lebih akrab dikenal dengan nama Chris John ini tercatat sebagai petinju ketiga dari Indonesia yang berhasil menjadi juara dunia setelah Nico Thomas dan Ellyas Taufik Hidayat adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 10 Agustus 1981 di Bandung, Jawa barat. Ia merupakan atlet bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung dengan tinggi badan 176 dari pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini berhasil meraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon asal Korea Selatan di babak 21 Agustus 2005, Atlet Indonesia ini berhasil menjadi juara dunia setelah mengalahkan pemain peringkat 1 dunia sebelumnya, Lin Dan di babak final. Pencapaian ini membuatnya menjadi pemain tunggal putra pertama yang mendapat gelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade pada saat yang 2 gelar di atas, ia juga berhasil mendapat gelar juara tunggal putra pada Asian Games tahun 2002 dan 2006. Atlet Indonesia ini juga tampil pada Olimpiade Beijing tahun 2008 namun kalah pada pertandingan pertama melawak Wong Choong Hann di babak Indonesia ini juga telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka pada 1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006. Pengalaman bermainnya antara lain pada Piala Thomas tahun 200, 2002, 2004, 2006 dan 2008. Ia juga pernah ikut serta dalam Piala Sudirman tahun 1999, 2001, 2003 dan Susi Susanti merupakan atlet bulu tangkis yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 11 Februari 1971. Wanita bernama lengkap Lucia Francisca Susi Susanti ini menikah dengan Alan Budikusuma yang juga meraih medali emas bersamanya pada Olimpiade Barcelona tahun 1992. Selain itu ia juga pernah meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta tahun prestasinya, International Badminton Federation memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Selain Susi Susanti, atlet bulu tangkis Indonesia lainnya yang berhasil mendapat penghargaan Hall Of Fame adalah Dick Sudirman, Rudy hartono, Liem Swie King dan Christian membanggakan tanah air Indonesia, Anda tidak harus berkimprah sebagai atlet. Cukup jalani pekerjaan Anda dengan semaksimal mungkin, bukan tidak mungkin apa yang Anda kerjakan sekarang akan menjadi sesuatu yang besar nantinya.
TEMPOCO, Jakarta - Atlet renang Indonesia Aflah Fadlan Prawira memecahkan dua rekor nasional pada nomor 400m gaya bebas dan gaya ganti putra saat turun dalam Kejuaraan Dunia Renang Jarak Pendek (25m) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 16-21 Desember.. Dalam keterangan resmi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Selasa, 21 Desember 2021, Fadlan, mempertajam rekor atas
RIVERSIDE, - Dunia renang Indonesia kehilangan salah satu atlet legendaris, setelah Gerald HP Item meninggal dunia di Amerika Serikat, Kamis Jumat WIB.Gerald yang lebih dikenal dengan nama panggilan Jerry Item meninggal dunia saat tengah melatih murid-muridnya di Riverside. Mantan atlet yang kini membuka klub bersama isterinya, mantan ratu renang Elfira Nasution ini terjatuh dan tak sempat mendapatkan pertolongan saat dibawa ke rumahs Gerald dan Elfira memang telah satu dekade ini bermukim di Riverside, Amerika Serikat, menyusul ayah Jerry, Willem Item. Mereka sempat menbuka klub renang Elite dan juga melatih secara private. Dua putera mereka, Nigel dan Nicole juga ikut dan melanjutkan pendidikan di Amerika Item merupakan atlet renang utama Indonesia dekade 1970-1980-an. Pada akhir dekade 1970-an, renang Indonesia merupakan kekuatan utama di Asia Tenggara dengan para atlet seperti Jerry, Kristiono Sumono, John D. Item dilanjutkan generasi Lukman Niode, Wirmandi Sugriat dll. Jerry dan Kristiono bahkan mencatat rekor tertinggi dalam sejarah olahraga renang Indoensia dengan merebut medali perak pada Asian Games 1978 di mempersembahkan 2 perak dan 3 perunggu pada Asian Games 1978. ia juga menambahkan beberapa medali perunggu saat sudah di ujung karirnya pada Asian Games India 1982. Sayangnya, Jerry kehilangan kesempatan tampil pada ajang Olimpiade karena saat ia berada pada puncak penampilan, Indonesia absen pada penyelenggaraan Olimpiade 1980 di Moskwa karena kasus invasi Uni Soviet ke mengundurkan diri sebagai atlet, Jerry mendirikan perkumpulan renang Elfira Swima Gemilang ESG bersama isterinya, Elfira. Ia juga sempat menangani Pelatnas. ESG sempat berkembang dengan membuka cabang di beberapa kota, namun kemudian meredup seiring munculnya banyak perkumpulan renang baru. ESG kemudian bubar setelah pasutri ini pindah ke Amerika pelatih, Jerry dikenal sebagai pelatih yang bisa membangkitkan motivasi kepada para anak didiknya. Ia kerap membagikan pengalamannya sebagai atlet kepada para calon atlet ya g dibinanya. salah satunya adalah bagaimana Jerry kecil selalu memotivasi dirinya dengan membayangkan apa yang akan dilakukannya bila menjadi juara. "Saya selalu menderetkan kursi di garasi dan selalu berbicara sendiri, "Medali emas diraih oleh Gerald HP Iteeemmm dari Indonesiaaaa...," kata jalan, Jerry. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sebanyak dua atlet renang Indonesia mendapat undangan dari Federasi Renang Internasional ( FINA) untuk menjalani pemusatan latihan di Budapest, Hungaria. FINA memberikan kesempatan ini sebagai upaya membantu meningkatkan performa dua perenang nasional tersebut. Hal ini disampaikan Raja Sapta Oktohari selaku Ketua Umum Komite Olimpiade
Lukman Niode, legenda renang Indonesia di era 1970-1980-an wafat di usia 56 tahun setelah positif virus corona. Fernando Randy/Historia. GELANGGANG olahraga Indonesia berduka. Salah satu legenda terbaiknya, Lukman Niode, mengembuskan nafas terakhir di Rumahsakit Pelni Jakarta, Jumat 17/4/2020 siang. Atlet renang yang acap mengharumkan nama bangsa di era 1980-an itu meninggal di usia 56 tahun setelah dinyatakan positif virus corona. “Iya positif virus corona, informasi dari dokter teman Mas Luki sapaan Lukman Niode yang ikut mengawal beliau,” ujar Krisna Bayu, legenda judo yang juga rekan satu naungan di Indonesian Olympian Association IOA, saat dihubungi Historia. Idrus Niode, kakak Lukman, memberitakan bahwa Lukman sudah masuk RS Pelni sejak Selasa 14/4/2020. Usai dilakukan swab test sehari kemudian, ia dinyatakan positif tertular virus corona. Setelah dua hari perawatan, ia dinyatakan meninggal pada pukul WIB, Jumat 17/4/2020. Perenang pertama Indonesia yang turun di pentas Olimpiade Los Angeles 1984 itu dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta. “Dia sebelumnya ikut tim relawan dari KSP Kantor Staf Presiden,” sambung Bayu. Sejak beberapa waktu belakangan, Lukman ikut tim KSP yang menyalurkan barang-barang bantuan COVID-19 dari para penyumbang. Saat itulah dia terserang penyakit maag sejak Selasa 14/4/2020. Namun lantaran bolak-balik ke rumahsakit RS Setia Mitra, RS Pondok Indah, RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan, hingga RS Pelni, Lukman kemudian terkena COVID-19. Baca juga Jalan Berliku Judoka Krisna Bayu Olympian Krisna Bayu mengenang sosok mentor Lukman Niode Fernando Randy/Historia. Saat kondisinya kian parah, paru-parunya mengalami flek. Setelah dilakukan tes swab, barulah terang-benderang bahwa ia positif corona meski dari dua rapid test yang dijalani Lukman sebelumnya hasilnya negatif. “Jujur saya masih syok sampai sekarang. Istri saya Dida juga masih sedih banget. Karena belum lama juga diskusi sama Mas Luki untuk membuat program olahraga berkuda. Dengan perginya Mas Luki, separuh hidupnya sudah didedikasikan untuk olahraga,” lanjut Bayu. “Saat ini olahraga Indonesia sangat berduka kehilangan pahlawan olahraga. Ilmu-ilmu yang sudah dia berikan pasti akan dikenang semua atlet. Karena dia aktif ikut bantu organisasi, tidak hanya PRSI Persatuan Renang Seluruh Indonesia tapi juga di banyak cabang olahraga, termasuk soal sport science-nya. Bagi saya dia adalah pahlawan olahraga Indonesia sejati,” imbuh ketua umum Persatuan SAMBO Indonesia itu. Darah Renang Lukman yang berdarah Gorontalo itu lahir di Jakarta, 21 Oktober 1963 sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Ayahnya, M. Niode, seorang pelatih renang di klub Tirta Kencana. Hasrat renang Lukman muncul sejak usia dini, berangkat dari rasa penasarannya untuk ikut-ikutan tiga kakaknya yang dilatih sang ayah Idrus, Nana, dan Burhanudin Niode. “Saya belikan dia celana renang supaya bisa ikut-ikutan berenang dengan kakak-kakaknya,” ujar J. Niode, ibunda Lukman Niode, dikutip Kompas, 27 September 1981. Mulanya Lukman hanya sekadar main air di kolam renang. Obsesinya menseriusi olahraga renang muncul di usia sekolah dasar ketika acap melihat ketiga kakaknya mendulang prestasi di berbagai ajang perlombaan. Melihat gairah itu, ayahnya pun akhirnya ikut melatihnya. Menahan nafas sebagai teknik dasar olahraga renang menjadi pelajaran pertama yang diberikan sang ayah. Itu dilakukan di rumah dengan menggunakan wastafel yang dipenuhi air. “Muka saya masukkan ke dalamnya, lalu tiap tiga hitungan saya mengambil nafas,” tutur Lukman, dikutip dari Apa & Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1983-1984. Metode itu jadi dasar Lukman untuk mendalami renang gaya bebas. Seiring berkembangnya skill, Lukman justru menyenangi gaya punggung. Raja PON ke Arena Olimpiade Seiring beranjak usianya, pundi-pundi prestasinya makin penuh. Pada Kejurnas 1976 saja, Lukman menyabet sembilan emas. Pada Pekan Olahraga Nasional IX 1977, Lukman yang ikut Kontingen DKI menyapu bersih 10 emas dari 10 nomor cabang renang sekaligus menetak tiga rekor nasional. di PON berikutnya 1980, dia mendulang tujuh emas. Capaian itu kemudian membuat Lukman diikutsertakan ke timnas renang kala Indonesia pertamakali ikut SEA Games, di Kuala Lumpur, 19-26 November 1977. Dalam persiapannya, ia bersama timnas renang dibawa pelatih kepala MF Siregar ke Amerika Serikat untuk digembleng. “Pemusatan latihan nasional di San Diego, Amerika Serikat selama dua tahun. Semua biaya penyelenggaraan latihan ditanggung PT Pertamina dan KONI Pusat. Seluruhnya 15 perenang, antara lain Lukman Niode, Kristiono Sumono, Gerald HP Item, dan Johnny Item,” tulis Brigitta Isworo Laksmi dan Primastuti Handayani dalam biografi MF Siregar, Matahari Olahraga Indonesia. Baca juga Obituari Bob Hasan di Lintasan Lukman Niode kiri bersama pelatihnya Mangombar Ferdinand Siregar Foto Repro "Matahari Olahraga Indonesia" Persiapan tersebut tak sia-sia. Di SEA Games 1977, kontingen Indonesia yang menjalani debutnya langsung jadi juara umum. Dari total 62 emas, 19 di antaranya datang dari cabang renang. Lukman sendiri menyumbang tiga emas dari nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung serta 4x100 meter medley relay putra. Prestasi itu kemudian diulanginya di SEA Games 1979 Jakarta, SEA Games 1981 Manila, dan SEA Games 1983 Singapura. Adapun di Asian Games 1978, Lukman mendulang sekeping perunggu di nomor 4x100 meter medley relay putra. Sementara di Asian Games 1982, Lukman mengalungi enam perunggu dari nomor 100 meter gaya bebas, 100 meter gaya punggung, 200 meter gaya punggung, 4x100 meter gaya bebas relay, 4x200 meter gaya bebas relay, dan 4x100 meter medley relay. Capaian di Asian Games 1982 itulah yang mengantarkannya jadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang renang untuk turun di Olimpiade Los Angeles 1984. Gemilangnya Lukman di Asian Games 1982 itu juga merupakan buah dari sokongan KONI Pusat yang mengirimnya belajar ke Cypress High School dan Golden West Collenge, keduanya di Los Angeles. Di Olimpiade Los Angeles, Lukman berlaga di McDonald’s Olympic Swim Stadium, 31 Juli 1984. Ia turun di tiga nomor. Sayangnya ia gagal melangkah ke ronde final. Di nomor 100 meter gaya bebas, ia finis di urutan enam, sementara di nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung Lukman masing-masing hanya finis di urutan kelima. Lukman gagal pulang membawa medali. Prestasi internasional terakhir yang ditorehkannya untuk Indonesia datang dari Asian Games 1986. Sekeping perunggu di nomor 4x100 meter medley relay dipersembahkannya. Dedikasi Olahraga hingga Akhir Hayat Setelah pensiun pada 1988, Lukman tetap berkecimpung di dunia renang. Kurun 1988-1990, ia jadi pelatih kepala tim renang putra Golden West Collenge. Ia lalu masuk di tim pelatih UCLA University of California, Los Angeles sepanjang 1989-1991, sembari menyelesaikan studi arsitektur S1-nya di UCLA, dan gelar masternya di UCI University of California, Irvine. Meninggalkan renang sejak 1991 untuk jadi arsitek di firma Mackenzie McKay & Partner di Los Angeles, Lukman pulang ke tanah air pada 1996. Seiring kerinduannya pada olahraga, ia mengalihkan waktunya untuk mengenyam studi manajamen olahraga dan sport science di Australian Institute of Sports pada 1997. “Hidupnya banyak ikut mengurusi cabang-cabang olahraga, ikut membantu bagaimana sport science itu bisa masuk, mengingat dia sekolah studi itu di luar negeri. Tidak hanya PRSI. Dia orang yang lurus dalam membantu, tanpa tendensi atau kepentingan tertentu,” kata Bayu lagi. Selain berkiprah di olahraga, Lukman Niode juga punya gelar master di bidang arsitektur. Fernando Randy/Historia. Sembari mendirikan firma desain dan arsitektur Principal pada 2000 dan Surya Institute pada 2008, ia mendedikasikan hidupnya di organisasi olahraga. Ia dipercaya menjadi kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Pusat pada 2003, ketua Komisi Atlet di Komite Olimpiade Indonesia KOI pada 2007, dan Sekjen Indonesia Olympians Association sejak 2018. “Di KONI dia bikin konsep PAL Program Atlet Andalan. Inisiasi Prima Program Indonesia Emas konsepnya dari dia juga. Dia bisa mikir jauh ke depan, bagaimana prestasi Indonesia 10-25 tahun ke depan. Dia bahkan punya master plan untuk bagaimana atlet-atlet Indonesia bisa terus ada yang juara di olimpiade. Tapi dia kalah terus, gagal, kepentok birokrasi,” tambahnya. “Di luar sistem organisasi dia juga banyak bantu, apalagi pada sesama olympian. Dia banyak bantu saya ketika lagi membangun organisasi SAMBO. Di mata saya, Mas Luki adalah mentor, kakak yang baik. Dia praktisi olahraga yang seumur hidup didedikasikan kepada olahraga. Penggebrak yang bicara real apa adanya tanpa tendensi politik. Dia patriot olahraga sejati,” tandas Bayu mengenang sosok Lukman.
Suriansyahadalah satu dari 28 atlet renang Indonesia yang akan bertanding di Asian Para Games 2018. Dalam perhelatan olahraga empat tahunan tingkat Asia bagi para atlet penyandang disabilitas itu, Suriansyah akan terjun di lima nomor, yaitu 50 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya punggung, 100 meter gaya dada, dan dua nomor estafet.
Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI menargetkan tiga medali emas untuk cabang olahraga renang pada SEA Games 2023 Kamboja. Oleh sebab itu, deretan wajah lama kembali memperkuat Indonesia pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-32 tersebut seperti I Gede Siman Sudartawa yang menjadi perenang nama Siman, Indonesia juga memiliki perenang berprestasi lainnya. Dirangkum dari berbagai sumber berikut deretan nama-nama atlet renang Indonesia yang akan berlaga pada SEA Games 2023 I Gede Siman SudartawaI Gede Siman Sudartawa merupakan atlet andalan Indonesia asal Bali. Siman mengenal olahraga renang sejak duduk dibangku kelas dua sekolah dasar. Pria kelahiran 8 September 1994 ini juga merupakan perenang spesialis nomor gaya pernah menyabet empat medali emas pada SEA Games 2011. Siman juga berhasil memecahkan rekor nomor 100 meter gaya punggung putra dan 4X100 meter gaya ganti beregu 2012 silam siman tampil di Olimpiade di London. Lalu pada 2013 ia mendapatkan medali perak di SEA Games ke-27. Ia berhasil dengan catatan waktu 2 menit 04,10 detik pada nomor renang 200 meter gaya SEA Games 2015, Siman mengalami penurunan dengan menyumbangkan medali perak. Kemudian meraih medali emas kembali di nomor yang sama pada SEA Games 2017. Atlet yang sempat merasa takut dengan air ini juga berhasil meraih medali emas pada SEA Games 2019 di Filipina. Terakhir Siman berhasil meraih medali perunggu di SEA Games 2021 Vietnam. 2. Fareel Armindo TangkasFarrel Armandio Tangkas adalah salah satu atlet muda kebanggaan Indonesia dalam cabang olahraga renang. Walaupun terbilang masih berusia belia, berbagai prestasi telah ia torehkan untuk ibu pertiwi tercinta baik di dalam negeri maupun di luar 2019 Fareel berhasil mengemas medali perak pada SEA Games di Filipina. Fareel menuntaskan SEA Games pertamanya dengan catatan waktu 2 menit 2,75 detik di nomor 200 meter gaya punggung Fareel berhasil meraih medali perunggu pada SEA Games 2021 di Vietnam. Fareel memacu kecepatan pada final nomor 200 meter gaya punggung putra dengan catatan waktu 2 menit 1,80 pada Juni 2019, Farrel juga sempat meraih medali emas diajang SEA Age Group 2019 di Kamboja. Kemudian ia juga mendapat gelar perenang tercepat pada 42nd SEA Age Group Swimming Championship. Ajang ini digelar di Manila, Filipina pada 7 Juli Gagarin Nathaniel YusGagarin Nathaniel Yus merupakan salah satu atlet renang nasional Indonesia. Pria kelahiran 28 Desember 1995 ini telah meraih rekor nasional dalam olahraga renang. Gagarin adalah peraih medali emas di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Ia berhasil dengan catatan waktu 1 menit 01,76 detik di nomor 100 meter gaya dada Gagarin berhasil menyumbangkan dua medali pada SEA Games 2021 Vietnam. Ia berhasil finis kedua dengan catatan waktu 28,31 detik di nomor 50 meter gaya dada putra. Lalu meraih medali perunggu di nomor 100 meter gaya dada 2017 dalam ajang Islamic Solidarity Games ISG, Gagarin juga berhasil meraih medali emas yang berlangsung di Baku Aquatics Center di Azerbaijan. Dalam ajang tersebut, ia berhasil mencatatkan waktu tercepat 2 menit 17,23 Azzahra PermatahaniAzzahra Permatahani Merupakan perenang putri remaja asal Riau. Ia merupakan pemegang rekor nasional untuk nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri yang diciptakannya saat berlaga di Singapura pada 2019 silam. Tak hanya itu, Azzahra menjadi satu-satunya wakil Indonesia di cabor renang putri pada Olimpiade Tokyo 2020 lewat jalur usai lebih muda, Azzahra juga meyumbangkan medali emas di SEA Games 2014 Singapura. Kemudian berhasil meraih medali perak pada SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Saat tampil di SEA Games 2019, Azzahra berhasil meraih medali perak di nomor 200 meter gaya ganti putri, dan perunggu dari nomor 400 meter gaya ganti Angelia Gabriella YusAngelia Gabriella Yus merupakan perenang kelahiran Tarakan, Kalimantan Utara yang mulai menoreh prestasinya saat meraih medali emas di PON 2016. Angelia juga sempat meraih medali emas di PON XX Papua. Kemudian Di SEA Games 2021 Angelia turut membantu tim renang Indonesia meraih perunggu nomor estafet gaya bebas putri 4x200 Masniari wolf dan Flairene Candrea WonomiharjoMasniari wolf merupakan perenang pendatang yang berhasil menyumbangkan medali emas di SEA Games Vietnam. Perenang keturunan Batak-Jerman ini mencetak rekornas baru yakni detik di nomor 50 meter gaya punggung. Sedangkan Flairene Candrea Wonomiharjo meraih medali emas dengan catatan watu 01 menit 03,36 Editor Daftar Lengkap Pemain Bola Voli Putra dan Putri untuk SEA Games 2023 Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Semarang(ANTARA) - Tara Athaya Yasykur sukses meraih medali emas, sekaligus memecahkan rekor para-renang pada nomor 50 meter gaya bebas S12 ASEAN Para Games 2022 di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat, disaksikan langsung sang ibunda. Catatan waktu yang dicetak adalah 31,19 detik atau memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang perenang Thailand
Sejak beberapa dekade yang lalu, olahraga renang di Indonesia ternyata sudah bukan hanya sekedar aktivitas hobi saja. Sebab faktanya tidak sedikit atlet renang nasional Indonesia yang mampu unjuk gigi di kancah nasional bahkan internasional. Penyelenggaraan kompetisi renang di Indonesia sendiri sudah terbilang cukup sering. Berbagai kompetisi renang kelas amatir hingga profesional setidaknya sudah pernah terselenggara sejak puluhan tahun lalu. Hebatnya, banyak atlet renang berbakat dari berbagai daerah mampu menunjukkan penampilan terbaiknya dalam kompetisi tersebut. Berawal dari kompetisi lokal itulah kita mengenal beberapa nama atlet renang yang mampu mewakili Indonesia di berbagai kompetisi renang antar negara. Sebut saja “Trio Emas Keluarga Nasution” yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia. Kita tahu, trio emas nasution tersebut terdiri dari Elfira Rosa Nasution, Elsa Manora Nasution, dan Maya Masita Nasution. Ketiga nama atlet tersebut telah berulang kali menorehkan prestasinya di berbagai kompetisi renang tingkat Nasional hingga Asia. Pernah menjadi atlet renang kebanggaan Indonesia lantaran bakat dan prestasinya dalam mempraktikan gaya olahraga renang yang mengagumkan. Nah, selain trio Nasution tersebut, siapa saja kah atlet renang nasional Indonesia yang mampu berbicara banyak di kancah Internasional? Berikut ulasannya untuk Anda. Profil Lengkap dan Perjalanan 5 Atlet Renang Nasional Indonesia Berprestasi Siapa sangka renang yang dulunya tidak terlalu dikenal di Indonesia kini justru menjadi salah satu cabang olahraga yang disasar banyak peminat. Indonesia yang terbilang pemula di turnamen renang pun kini mulai menelorkan atlet-atlet berbakatnya. Beberapa diantaranya bahkan bisa sampai juara di kancah Asia. Baiklah berikut ini beberapa nama atlet renang Indonesia yang mampu berbicara banyak di kancah kompetisi Nasional hingga Asia. 1. Elsa Manora Nasution & Elfira Rosa Nasution Ya, siapa yang tidak kenal dengan dua sosok atlet renang wanita bersaudara ini? Berkat talenta, dedikasi dan didikan langsung dari sang ayah yang merupakan pelatih renang nasional mereka berdua menjelma menjadi atlet renang tanah air berprestasi. Elsa Manora Nasution Yang paling dikenang dan membanggakan yakni mampu membawa nama Indonesia bertaring di ajang kompetisi renang Asia. Berkompetisi di nomor 100 meter gaya punggung keduanya mampu menorehkan beberapa rekor dunia. Kita ingat, Elsa Manora Nasution sendiri pernah berjaya di ajang SEA Games 2003 dengan meraih medali perunggu. Meski hanya mendapatkan peringkat ketiga, namun dirinya mampu menjadi wakil Indonesia satu-satunya yang meraih medali di ajang prestisius tingkat Asia tersebut. Kita beralih ke Elfira Rosa Nasution, Elfira yang merupakan kakak kandung Elsa juga sebelumnya merupakan perenang berprestasi milik Indonesia. Berlaga di nomor spesialisasi gaya bebas, Elfira menjadi langganan dengan bolak-balik menjuarai kompetisi nasional. Dengan torehan 8 medali emas di kompetisi yang sama, Elfira mampu menjadi perenang yang diperhitungkan saat itu. Meski berjaya di kancah nasional dan regional, sayangnya Elfira hanya mampu menembus sampai di tim nasional saja. Dirinya belum mampu membawa Indonesia meraih medali di kancah Asean Games maupun Sea Games. Meski begitu, usaha kerasnya patut diacungi jempol sebab sudah menjadi bagian dari squad renang Indonesia. Nah, untuk tahu lebih lengkap tentang profil dan prestasi yang diraih dua atlet bersaudara ini mari kita lihat ringkasan profilnya berikut ini. NamaElfira Rosa NasutionTTLJakarta, 1 Maret 1970PendidikanSD Harapan MedanSMP Xaverius JambiPendidikan Khusus Renang Klub Prim MedanCyprus Aquatic Club Los Angeles Prestasi 9 Medali Emas Kejuaraan Antar Klub di Jakarta 1983 Atlet Terbaik Nasional tahun 1980, 1981, 19838 medali emas dan 2 perak pada PON Jakarta 1985 Nama Elsa Manora Nasution TTL Jakarta, 25 Oktober 1977 Prestasi Medali perunggu 100 meter gaya punggung pada SEA Games 2003 di Hanoi, Vietnam 2. Jessica P Laurens Perenang yang satu ini memang jarang terekspos di media. Jessica yang lahir pada 21 Januari 1989 memulai karir renangnya dari bawah. Meski tidak begitu dikenal di kancah Asia maupun Internasional, nampaknya Indonesia patut bangga karena prestasi-prestasi domestik Jessica yang mentereng. Ya, jessica pernah menjadi atlet renang terbaik pada gelaran Indonesia Open tahun 2006. Selain mendapat predikat sebagai perenang terbaik di ajang tersebut, Jessica juga berprestasi pada event lain. Diantaranya pada Kejuaraan Nasional Renang tahun 2007. Tidak main-main, Jessica menggondol 8 medali emas sekaligus untuk kontingen regionalnya saat itu. Pada event berikutnya tahun 2008, Jessica menggondol medali emas kembali dan mencatatkan rekor pada Kelompok Umur Nasional 50 meter gaya kupu-kupu. Profil Singkat Jessica Laurens Nama Jessica P. Laurens TTL Makassar, 21 Januari 1989 Prestasi Perenang Terbaik Indonesia Open 2006Perenang Terbaik Kejurnas dengan 8 medali emas 2007Rekor Kelompok Umur Nasional 50 meter gaya kupu-kupu 2008 Kabarnya, atlet renang yang satu ini tetap menggeluti dunia renang dan kini menjadi pelatih. 3. Yessy Yosaputra Yessy adalah salah satu atlet renang andalan Indonesia berusia 25 tahun. Nomor spesialisasinya adalah gaya punggung. Baca Intip…!!! Teknik Dan Manfaat Renang Gaya Punggung Yessy pernah menggondol medali emas pada ajang SEA Games 2011 sekaligus memecahkan rekor saat itu. Berlaga di nomor 200 meter gaya punggung putri, Yessy mencatatkan waktu 2 menit 15,73 detik. Catatan waktu ini melampaui yang ditorehkan oleh atlet renang Filipina Akiko Thomson dengan catatan waktu 2 menit 16,76 detik. Profil Yessy Yosaputra Nama Yessy Yosaputra TTL Bandung, 27 Agustus 1994 Pendidikan SD Santo Yusuf Bandung SMP 3 Bandungkom SMAK II Penabur Bandung Prestasi Juara 3 Horizon Cup nomor 100 meter gaya bebas 2001Juara 1 Kejurnas nomor 100 meter gaya punggung 2007Medali Perak di PON 2008 nomor 200 meter gaya punggungMedali emas 200 meter Gaya Punggung Sea Games 2011Medali perunggu 4 x 200 meter estafet gaya bebas putri Sea games 2011 4. I Gede Siman Sudartawa I Gede merupakan atlet renang asal Bali yang berkiprah di nomor spesialisasi gaya punggung. Prestasinya cukup mencolok terutama saat berlaga di ajang SEA Games 2011 dimana dirinya berhasil meraih medali emas saat itu. I Gede Siman Sudartawa Yang istimewa lagi di ajang tersebut, I Gede Siman Sudartawa menyabet 4 medali emas sekaligus pada empat nomor yang berbeda. Bermain di nomor 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan beregu putera, keempat nomor tersebut berhasil menyumbangkan medali emas untuknya dan kontingen Indonesia. Selain mendapatkan medali emas, I Gede juga mencatatkan rekor baru bagi dirinya. Bermain di nomor gaya punggung 100 meter putra, I Gede mampu mencatatkan waktu tercepat 55,59 detik. Catatan waktu ini merupakan rekor baru, mematahkan rekor pendahulunya yang dipegang oleh perenang Malaysia, Lim Keng Liat 56,16 detik. Profil Singkat I Gede Siman Sudartawa Nama I Gede Siman Sudartawa TTL Bali, 8 September 1994 Prestasi Medali Emas Porprov 2009Medali Emas 50 meter, 100 meter, 200 meter gaya punggung, dan 4 x 100 meter gaya ganti beregu pada SEA Games 2011 Rekor Mencatat rekor waktu tercepat gaya punggung 100 meter pada SEA Games 2011Mencatat rekor waktu tercepat di nomor 4 x 100 meter gaya ganti beregu putra 3 menit 41,35 detik Kini para I Gede menjadi salah satu atlet renang senior yang sedang berjuang memenangkan event-event kejuaraan renang lainnya. Mari kita do’akan semoga sukses ya. Nah, itu dia empat dari atlet renang nasional Indonesia yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Semoga artikel singkat ini bisa menambah wawasan Anda untuk mengenal lebih dekat perkembangan olahraga renang di Indonesia. Jangan lupa share artikel ini sebanyak-banyaknya dan semoga bermanfaat.
10 Alexandra Asmasoebrata. 11. Melati Daeva. 12. Defia Rosmaniar. Atlet atau sering disebut juga dengan olahragawan merupakan seseorang yang ahli dalam bidang olahraga. Banyak dari Mereka berasal dari kalangan laki-laki namun bukan berarti wanita tidak bisa menjadi seorang olahragawan.
Home All Sports Kamis, 11 Mei 2023 - 1530 WIBloading... Atlet renang Indonesia Felix Viktor Iberle menorehkan rekor baru SEA Games di nomor 50m gaya dada putra/Foto/Instagram/pbprsi A A A Atlet renang Indonesia Felix Viktor Iberle menorehkan rekor baru SEA Games di nomor 50m gaya dada putra. Catatan itu diukir Felix saat tampil pada penyisihan di Modorok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamis 11/5/2023 pagi mencatat waktu 27,56 detik, sekaligus mengamankan tiket final SEA Games 2023 yang akan digelar mulai pukul WIB. Sebelumnya, rekor 50m gaya dada putra dipegang atlet renang Singapura, Chien Yin Lionel Kho. Baca Juga Chien Lin Lionel Kho mencatatkan waktu terbaik tersebut di SEA Games Filipina 2019 dengan catatan waktu 28,15 detik. "Selamat untuk perenang muda Indonesia Felix Victor Iberle 17 tahun yang berhasil memecahkan rekor SEA Games pada nomor 50 meter gaya dada putra," tulis Persatuan Renang Seluruh Indonesia disingkat PRSI dalam akun resmi Instagramnya pbprsi. Baca Juga Selain itu, Felix juga mempertajam rekor nasional rekornas yang dipegangnya. Atlet berusia 17 tahun tersebut mencatatkan waktu 27,60 detik di Malaysia Open pada Maret 2023 kecepatan yang ditunjukkan di SEA Games 2023 kali ini, menjadi awal yang baik untuk Felix. Dia akan kembali bersaing di babak final untuk memperebutkan medali emas, Kamis 11/5/2023 pukul berpeluang memberikan medali emas tambahan untuk Indonesia jika mampu mempertahankan kemampuan terbaiknya. "Mohon doanya untuk Felix bisa mempertajam waktunya di final dan mempersembahkan medali emas di final 50 meter gaya dada putra pada pukul WIB," imbuh PRSI. sha renang sea games persatuan renang seluruh indonesia sea games 2023 Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 22 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu
Selainmengganggu fokus, hal-hal nonteknis kerap berpengaruh terhadap hasil pertandingan. Kali ini, mantan atlet renang andalan Indonesia, Richard Sam Bera, bercerita mengenai emasnya yang melayang karena faktor nonteknis. Ditemui di rapat koordinasi teknis Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama para awak media, Richard mengatakan
Masniari Wolf salah satu perenang putri Indonesia yang berprestasi dan cantik Instagram. JAKARTA-Atlet renang Indonesia tercantik kembali dikuak setelah Persatuan Renang Seluruh Indonesia PRSI mengumumkan daftar nama atlet yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2022 dilihat dari daftar perenang terdapat nama atlet-atlet cantik Indonesia yang akan bertanding di Vietnam nanti. Sebut saja nama Ressa Kania Dewi yang merupakan peraih emas di PON XX Papua kemarin. Baca Juga Selain nama tersebut beberapa nama masuk daftar 5 atlet renang Indonesia tercantik. Berikut kami tampilkan informasinya. Atlet Renang Indonesia Tercantik 1. Ressa Kania Dewi Daftar atlet renang Indonesia tercantik dimulai dari nama Ressa Kania Dewi. Sosok perenang cantik ini lahir pada tanggal 15 September 1994. Selain menjadi atlet renang ternyata dia juga merupakan personel TNI prestasi pun pernah dia ukir antara lain meraih 2 medali perunggu di SEA Games 2015 di nomor 400 meter gaya bebas dan 200 meter medley. Di tingkat nasional Ressa Kania Dewi juga meraih medali emas nomor renang perairan terbuka meter di PON XX Papua 2020. 2. Anandia Vanessa Evato Perenang Indonesia tercantik berikutnya ditempati Anandia Vanessa Evato. Dara cantik ini lahir pada tanggal 3 September 1997. Dia merupakan atlet renang andalan Indonesia di nomor 50 meter gaya dada putri. Baca Juga Torehan prestasi pernah Anandia Vanessa Evato ukir saat dia mengikuti kejuaraan akuatik dunia di tahun 2017. Saat itu dia mampu duduk di peringkat 31 dari 56 peserta. 3. Anak Agung Istri Kania Ratih Atmaja Tak berbeda dengan nama sebelumnya, Anak Agung Istri Kania Ratih Atmaja, ternyata dia juga pernah berprestasi di beberapa renang kejuaraan nasional dan cantik kelahiran 28 Mei 1998 merupakan atlet renang yang pernah meraih medali perunggu di SEA Games 2017 lalu. Dia dipercaya PRSI untuk menjadi perenang mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2022 esok. 4. Angel Gabriella Yus Atlet renang Indonesia tercantik selanjutnya ditempati Angel Gabriella Yus. Meskipun masih berumur 20 tahun nyatanya dia sanggup mengukir prestasi renang baik tingkat nasional maupun internasional. Baca Juga Beberapa waktu terakhir Angel Gabriella Yus mampu menyabet medali emas nomor 50 meter gaya dada putri di PON XX Papua lalu. Kini dia dipercaya sebagai atlet renang Indonesia di ajang SEA Games 2022 mendatang. 5. Azzahra Permatahani Sosok terakhir atlet renang tercantik ditempati oleh Azzahra Permatahani. Sosok dara cantik ini merupakan pemegang tiga rekor nasional di nomor 200 meter gaya dada putri, 200 meter medley dan 400 meter Permatahani juga pernah meraih medali perak di SEA Games 2019 lalu. Terakhir dia juga berpartisipasi dalam kejuaraan olahraga terbesar dunia yaitu Olimpiade Tokyo 2020 informasi 5 atlet renang tercantik Indonesia. Semoga atlet-atlet renang tersebut dapat mengibarkan bendera merah putih di berbagai podium. Editor Hafid FuadFollow Berita Sportstars di Google News
Rossymerupakan atlet tenis meja Indonesia yang tak tergantikan pada era tahun 1980-an hingga 1990-an dengan mengoleksi 13 medali emas SEA Games. 10. Mirnawati Hardjolukito. Mirnawati Hardjolukito termasuk kontingen Indonesia bertanding dalam Olimpiade München 1972 yang berlangsung di München, Jerman pada tanggal 26 Agustus - 10 September 1972.
Jumat, 17 April 2020 2130 WIB Mantan atlet renang Indonesia, Lukman Niode dikabarkan meninggal pada hari ini, Jumat, 17 April 2020. Pria yang akrab disapa Lukie ini tutup usia di 56 tahun. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda 17 April 2020 0000 WIB Lukman meninggal di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, sekitar pukul WIB. Sebelumnya diterbitkan kabar bahwa Lukie berstatus sebagai Pasien Dalam Pemantauan atau virus PDP corona atau Covid-19. TEMPO/Nickmatulhuda 17 April 2020 0000 WIB Perenang Indonesia, Lukman Niode saat berlatih di Pelatnas renang untuk menghadapi SEA GAMES 1987 di Jakarta, 1987. Lukman Niode merupakan perenang andalan Indonesia untuk nomor gaya punggung, bahkan disebut atlet renang tak terkalahkan di level Asia Tenggara pada era 1980-an. Dok. TEMPO/Robin Ong 17 April 2020 0000 WIB Perenang, Lukman Niode, ketika berlomba dalam kejuaraan SEA Games XIV di Jakarta, 1987. Lukman memulai debut pertamanya sebagai atlet renang di kancah internasional di kejuaraan yang berlangsung di Bangkok Thailand pada 1973. Saat itu, dia menempati urutan keempat. Pada PON 1977, Lukman menyabet 10 medali emas. Di PON berikutnya, 1980, dia meraih tujuh medali emas. Dok. TEMPO/Ali Said 17 April 2020 0000 WIB Tim renang Indonesia dari kiri, Lukman Niode, Wirman Sugriat, Daniel A. Budiman dan Sabeni Sudiono, seusai mendapatkan medali kejuaraan renang kategori 4x 100 m ganti estafet putra Asian Games X di Seoul, Korea Selatan, 1986. Dok. TEMPO/Rudy Novrianto 17 April 2020 0000 WIB Perenang Kristiono Sumono kiri menggunakan sepeda statis disaksikan Lukman Niode dalam latihan kesegaran jasmani di Senayan, Jakarta, 1977. Pada SEA Games 1983, Lukman meraih dua medali emas. Ia juga memecahkan rekor lama Asia atas nama Kenji Ikeda dari Jepang, dengan satu detik lebih cepat. TEMPO/Lukman Setiawan 17 April 2020 0000 WIB
Jl5YQP. idex56txnf.pages.dev/657idex56txnf.pages.dev/336idex56txnf.pages.dev/479idex56txnf.pages.dev/769idex56txnf.pages.dev/534idex56txnf.pages.dev/813idex56txnf.pages.dev/578idex56txnf.pages.dev/738idex56txnf.pages.dev/574idex56txnf.pages.dev/211idex56txnf.pages.dev/728idex56txnf.pages.dev/660idex56txnf.pages.dev/533idex56txnf.pages.dev/55idex56txnf.pages.dev/242
atlet renang indonesia era 80 an